Sesudah itu, kepada bumi diperintahkan : “Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan kembalikanlah keberkatanmu !” Maka pada saat itu, sekumpulan orang kenyang karena memakan sebuah delima dan mereka dapat berteduh kulitnya, rezeki mereka penuh dengan berkah, sehingga seekor unta bunting cukup mengenyangkan sekumpulan orang.
BACA JUGA:Awas Banyak Dukun Palsu, Abu Nawas Sudah Jadi Korban
Dalam keadaan seperti ini, Allah mengirimkan angin baik dan melalui ketiak mereka. Maka diambillah nyawa setiap orang beriman dan setiap orang muslim. Akhirnya tinggallah orang-orang jahat, bercampur baur seperti khimar (artinya tidak tahu malu). Maka di kala itulah terjadi kiamat. (HR. Muslim).
Setelah itu, kehidupan kaum muslimin semakin baik, semakin aman dan tentram, bahagia dan rizqinya penuh dengan berkah, sampai-sampai makan kurma satu sudah kenyang. Pada saat itu Nabi Isa menjalankan syari’ah Rasulullah SAW dalam menata kehidupan masyarakat Islam, dan banyak juga orang kafir yang masuk Islam setelah melihat kebenaran ajaran-ajarannya.
Di mana-mana tampak kerukunan, ketentraman dan kedamaian umat, jarang terjadi kejahatan dan penganiayaan, yang ada adalah kesatuan dan persatuan umat dalam mengabdi dan berbakti kepada Allah SWT. Akan tetapi masa seperti ini amatlah singkat dan tidak berlangsung lama, hanya berlangsung selama ditunggu Nabi Isa a.s.
Tim liputan