Pada masa itu, terdapat 30 juta masyarakat Indonesia yang berideologi komunis dan Soekarno sendiri mendukung partai komunis untuk lebih berkuasa di Indonesia.
Hal inilah yang membuat Amerika berang dan menganggap kalau Indonesia sudah tidak netral lagi. Melalui CIA, Amerika mengincar panglima yang saat itu dipegang oleh Soeharto untuk menghentikan hal tersebut dengan menggulingkan Soekarno.
2. Teori kedua: adanya kepentingan Inggris dan Amerika
Adanya anggapan bahwa tidak hanya Amerika, namun Inggris juga ingin menggulingkan rezim Soekarno. Hal ini dituangkan oleh Greg Poulgran di dalam bukunya berjudul “The Genesis of Konfrontasi Malaysia Brunei and Indonesia.
Hal ini sebabkan oleh sikap vokal Soekarno terhadap isu Neokolonialisme dan Neo-imperialisme yang nantinya akan menghambat Inggris untuk menguasai tambang emas dan minyak bumi.
Pada akhirnya teori ini menyebutkan jika Inggris dan Amerika bekerja sama untuk menggulingkan Soekarno pada 30 September 1965.
3. Teori ketiga: Gerakan 30 September hasil konspirasi untur - unsur nekolim