SELUMA, RBTVCAMKOHA.COM - Kembali terjadi, kasus sapi ternak yang diduga terpapar virus Lumpy Skin Disease (LSD) di Kabupaten Seluma.
S etelah 7 ekor sapi sebelumnya dinyatakan positif mengidap LSD, terbaru ada dua ekor sapi masing-masing dari Kelurahan Napal Kecamatan Seluma dan Kelurahan Sido Mulyo Kecamatan Seluma Selatan.
BACA JUGA:Ruas Jalan Fatmawati Bengkulu Selatan Rusak Parah, Ancam Keselamatan Pengendara
Saat ini kedua ekor sapi yang diduga terserang LSD tersebut sudah diambil sampelnya untuk diperiksa di laboratorium veteriner di Provinsi Lampung untuk memastikan hasilnya.
Dari gejala yang terdapat pada fisik sapi memang mengarah pada penyakit LSD. Tim tenaga kesehatan hewan Kabupaten Seluma telah melakukan pemeriksaan lagi untuk memastikannya.
BACA JUGA:KPU Bengkulu Utara Lakukan PAW 10 PPS, 1 PPK Meninggal Dunia
Untuk diketahui, LSD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari keluarga Poxviridae.
Penyebaran virus ini tidak hanya disebabkan oleh lalat, namun juga bisa disebabkan oleh para pedagang sapi.
BACA JUGA:Pendaftaran CASN 2023 Segera Dibuka, Pemkab Bengkulu Tengah Alokasikan Perekrutan Tenaga PPPK Damkar
“Ketika peternak menganggap nafsu makan berkurang, kemudian mulai agak pincang, keluar lendir dari mulutnya karena panas atau demam, maka segera laporkan ke petugas. Kalau seperti itu bisa ditangani, dan jangan dijual. Karena berdampak pada proses penyebaran yang luas,” kata Tri Guntoro (16/7).
Penyakit ini ditandai dengan munculnya benjolan pada kulit sapi, terutama pada bagian leher, punggung, dan perut.
BACA JUGA:Nilai Ekspor Bengkulu Terus Meningkat Capai 34,88 USD
Namun kepada masyarakat tidak perlu khawatir, karena LSD tidak zoonosis, yang artinya tidak akan menular kepada manusia.
Hari Adiyono