Dapat Menghapus Dosa Setahun Lalu, Ini Sejarah Puasa Asyura Dalam Islam

Jumat 21-07-2023,15:20 WIB
Reporter : Tim liputan
Editor : Purnama Sakti

Setelah hijrah dari Makkah ke Madinah, Nabi Muhammad SAW mendapati kaum Yahudi sedang berpuasa pada hari Asyura, maka beliau memerintahkan para sahabat untuk berpuasa Asyura.

 

Dari sahabat Abdullah bin Abbas radliyallahu 'anh beliau berkata: “Tatkala Nabi Muhammad SAW datang ke kota Madinah, beliau mendapati kaum Yahudi sedang berpuasa di hari Asyura, lantas beliau bersabda kepada mereka, 'Hari apa yang kalian sedang berpuasa ini?'

Mereka menjawab, 'Hari ini adalah hari yang agung.

BACA JUGA:Rutinkan Baca 5 Sholawat Berikut, Insya Allah Terhindar dari Kemiskinan dan Pintu Rezeki Dibuka Lebar

 

Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya pada hari ini dan menenggelamkan Fir’aun beserta pasukannya. Maka Musa berpuasa pada hari ini sebagai rasa syukur dan kami turut berpuasa.’

Maka Rasulullah SAW bersabda, 'Maka kami dengan Musa lebih berhak dan lebih utama daripada kalian.’ Maka Rasulullah SAW berpuasa dan memerintahkan berpuasa.” HR Bukhari dan Muslim.

 

Konon katanya, kaum Quraisy juga berpuasa pada hari Asyura.

Disebutkan dalam riwayat Imam al-Bukhari dan Muslim bahwa Sayyidah Aisyah radliyallahu 'anha berkata: “Dulu kaum Quraisy berpuasa Asyura pada masa jahiliah. Kemudian Rasulullah SAW memerintahkan berpuasa Asyura pula, hingga diwajibkan puasa Ramadhan.

 

Maka Rasulullah SAW bersabda, 'Barang siapa yang berkehendak (ingin berpuasa), maka silakan berpuasa. Dan barang siapa yang berkehendak (tak ingin berpuasa), maka tidak berpuasa.’”

 

Tak hanya puasa Asyura yang dianjurkan, puasa Tasu’a (hari kesembilan dari bulan Muharam) dan hari kesebelas pun juga diperintahkan oleh Nabi Muhammad untuk berpuasa juga. Hal ini guna untuk membedakan antara ritual ibadah orang Muslim dan kaum Yahudi.

BACA JUGA:Alis Tebal Dagu Menonjol, Wanita Ciri Ini Diyakini Membawa Keberuntungan Hidup

Kategori :