Hal ini menunjukkan bahwa beliau merupakan waliyyun min awliyaaillah (wali dari para wali Allah). Diantara karomah beliau yang masyhur di tengah-tengah telinga para santri dan warga Pasuruan adalah beliau bisa serupa wujud di tempat lain.
Dikisahkan, suatu hari Habib Baqir Mauladdawilah berziyaroh ke pesantren Kiai Abdul Hamid untuk bersilaturahmi. Habib Bagir sendiri adalah seorang ulama yang memiliki ilmu untuk melihat dan mengindera hal-hal yang berada di luar nalar.
Pada saat sedang berkunjung tersebut, kondisi pesantren dipenuhi oleh masyarakat yang ingin bertabarruk, meminta doa, dan berbagai keperluan yang lain kepada Kiai Abdul Hamid. Namun saat tiba giliran Habib Baqir untuk menemui Kiai Hamid, beliau sangat terkejut.
Dengan ilmu ghaib yang dimilikinya, beliau mengetahui bahwasanya yang ada dihadapan beliau adalah bukan Kiai Hamid, melainkan sesosok mahluk ghaib yang menyerupai rupanya. Kemudian secara spontan beliau mencari keberadaan Kiai Hamid yang sebenarnya.
Setelah penyelidikan yang mendalam, Habib Bagir merasa sangat terkejut karena ternyata wujud Kiai Hamid yang asli sedang berada di Makkah. Maasya Allah…
Kemudian dalam kisah yang lain diceritakan datang seorang Habib Sepuh menemui kediaman beliau, kala itu Habib tersebut menanyakan tentang cerita yang beredar mengenai digantikannya beliau oleh sesosok gaib yang menyerupainya.
Saat itu Kiai Hamid diam dan tidak menjawab, akan tetapi beliau hanya langsung memegang Habib sepuh tersebut. Sontak Habib sepuh tadi sangat terkejut, karena seketika beliau melihat suasana di sekitar mereka berubah menjadi bangunan masjid yang sangat megah. Subhanallah, ternyata Habib sepuh tadi diajak oleh Kiai Hamid mendatangi Masjidil Haram.
3. Karomah Abah Anom
Abah Anom yang memiliki nama asli KH Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin merupakan salah satu ulama dari tanah sunda yang sangat diakui keilmuan dan kesaktiannya. Beliau juga adalah pimpinan dari salah satu pesantren terbesar yang ada di Jawa Barat yaitu Pondok Pesantren Suryalaya.
Mengenai kesaktian dan karomahnya, banyak sekali cerita-cerita tentang kesaktian beliau yang tersebar di masyarakat sunda, khususnya bagi kaum sarungan.
BACA JUGA:Jalan-jalan dan Belanja Makin Praktis, Cek di Sini Cara Menghubungkan OVO ke Grab
Dikisahkan pada suatu hari, Abah Anom kedatangan seorang tamu beserta para ajudannya. Tamu tersebut bukanlah orang biasa, melainkan seorang kapten yang dikenal dengan kehebatan dan kesaktiannya. Saat itu sang kapten memang berniat untuk adu kehebatan dan kesaktian dengan Abah Anom, sebab dia telah mendengar kabar kesaktian Abah Anom, dan tertantang untuk menandingi kesaktian Sang Abah.
Tatkala sudah berada di hadapan Abah Anom, kapten tersebut mengambil sebuah batu besar yang ada di kantongnya yang memang sudah dipersiapkan sebelumnya. Kemudian batu itu lantas diletakkan di tangannya. Dengan sekali pukulan saja, kapten tersebut berhasil menjadikan batu tersebut terbagi dua. Setelah itu, sang kapten dengan angkuhnya menyerahkan batu kali yang lain pada Abah Anom supaya beliau memperlihatkan kemampuannya.
Saat menerima batu kali tersebut, Sang Abah hanya tersenyum saja. Seketika batu yang ada di hadapan Abah langsung diremas oleh beliau. Dalam waktu yang singkat, dengan kesaktiannya batu besar tersebut berubah menjadi butiran tepung halus. Tentu saja melihat peristiwa ini, kapten yang sombong tersebut merasa kaget dan seolah tak percaya.
Tak lama berselang sang Abah meminta kepada santrinya untuk diambilkan segelas air yang didalamnya terdapat seekor ikan. Kemudian gelas berisi ikan itu diberikan Abah kepada si kapten. Masih dengan wajah yang akung, si kapten langsung bergaya bak orang yang memancing. Tak berlangsung lama ikan yang ada di dalam gelas benar-benar terpancing dengan gaya si kapten. Atas hal ini si Kapten tersebut semakin menyombongkan dirinya.