Green Boots, Mayat Abadi di Gunung Everest yang Sampai Sekarang Masih Sering Dijumpai Pendaki

Selasa 29-08-2023,10:22 WIB
Reporter : Tim liputan
Editor : Purnama Sakti

BACA JUGA:8 Cara Bijak Melunasi Utang Pinjol, Jangan Sampai Gali Lubang Tutup Lubang

 

Pendaki pertama yang tercatat mendaki puncak Gunung Everest bernama Edmund Hillary. Pada 1953, ia ditemani oleh orang lokal bernama Tenzing Norgay. Orang-orang asli di pegunungan tersebut dikenal sebagai Sherpa. 

 

Lokasi Gunung Everest dan Penduduk Asli di Sekitarnya tubuh dan ketinggian gunung himalaya Gunung Everest bukan merupakan gunung aktif. Oleh sebab itu, bentang alam ini tidak akan meletus. 

 

Terlepas dari hal tersebut, puncak tertinggi bumi ini terdapat di antara negara Nepal dan Cina (Tibet). Gunung ini merupakan rangkaian pegunungan Himalaya. 

 

Rangkaian tersebut mencakup 6 negara berbeda, mulai dari India, Pakistan, Afganistan, Cina, Butan, hingga Nepal. Daerah pegunungan Himalaya ini adalah rumah bagi para Sherpa. 

 

Mereka adalah etnis yang memang tinggal di sana. Namun, ada beberapa pihak yang menyalah-artikan mereka sebagai pemandu pendakian. Hal ini terjadi karena Sherpa kerap membantu pendaki. 

 

Di antaranya menjadi pemandu, pembawa barang, dan memberikan bantuan-bantuan lain. Lantaran kehidupannya di daerah dingin, orang-orang tersebut pun terbiasa bernapas dengan jumlah oksigen rendah. 

BACA JUGA:Pinjol AdaKami Berikan Plafon Rp10.000.000 Tenor 12 Bulan, Berikut Ini Cara Pinjamnya

 

Sementara itu, mereka memanfaatkan komoditas dari sektor peternakan, berdagang, hingga bertani. Khususnya di bidang peternakan, sudah biasa dilihat ada penduduk yang sedang menggiring domba di sekitar dataran tinggi Himalaya. 

Kategori :