Green Boots, Mayat Abadi di Gunung Everest yang Sampai Sekarang Masih Sering Dijumpai Pendaki

Selasa 29-08-2023,10:22 WIB
Reporter : Tim liputan
Editor : Purnama Sakti

"Saya tidak percaya apa yang saya lihat di atas sana," tulis pembuat film Everest Elia Saikaly di Instagramnya.

 

Sebelas orang tewas saat mendaki Gunung Everest pada musim semi itu yang menjadi sprint pendakian paling mematikan dalam ingatan baru-baru ini. Pada tahun 2015, longsoran salju melanda Everest menewaskan sedikitnya 19 orang. Dua meninggal dunia ketika mendaki gunung selama musim pendakian musim semi lalu.

 

Kasus lain, seorang pria Amerika dalam perjalanan ke puncak. Kemudian tahun 2023 telah ditandai dengan 4 kematian di awal musim pendakian.

BACA JUGA:Proses Mudah dan Cepat Cair, Ternyata 12 Pinjol Resmi Ini Tidak Ada DC Lapangan

 

Pihak Nepal telah mengeluarkan rekor 463 izin bagi orang yang ingin mendaki Gunung Everest. Termasuk para sherpa yang menemani pendaki, berarti sekitar 900 orang akan berusaha mendaki gunung tersebut selama musim pendakian 2023.

 

Lhakpa Sherpa, yang merupakan pemegang rekor untuk puncak Everest terbanyak, mengatakan dia melihat tujuh mayat dalam perjalanan ke puncak gunung pada tahun 2018.

 

Ingatannya adalah pengingat yang suram bahwa mengeluarkan mayat dari Gunung Everest adalah tugas yang mahal dan berpotensi mematikan, dan mungkin sebaiknya dibatalkan.

 

Gunung Everest merupakan gunung tertinggi di dunia yang letaknya ada di perbatasan Nepal dan Tibet, Cina. Sebagai puncak pegunungan Himalaya, ketinggian Gunung Everest yang berlokasi di Asia Selatan ini sekitar 8.848,86 mdpl atau setara 29.032 kaki. 

 

Gunung ini merupakan daratan tertinggi di permukaan bumi. Penyebutannya pun beragam, mulai dari George Everest, Chomolungma atau Ibu Dewi Dunia, atau Sagarmatha. 

Kategori :