China, Korsel dan Inggris Kembangkan Matahari Buatan, Menyala 17 Menit

Minggu 03-09-2023,15:04 WIB
Reporter : Tim liputan

Teknologi turunan dari penelitian fusi nuklir memiliki prospek aplikasi yang luas seperti untuk pengobatan kanker, kereta maglev dan resonansi magnetik nuklir dan aplikasi lainnya, kata para peneliti.

BACA JUGA:Jarak 50 Meter Sudah Basah, Ini 7 Air Terjun Tertinggi di Sumatera, 2 Ada di Bengkulu

 

Selain Matahari, China juga diketahui telah membangun fasilitas penelitian Bulan buatan yang memungkinkan mereka untuk mensimulasikan lingkungan gravitasi rendah dengan memanfaatkan medan magnet.

 

Fasilitas itu dijadwalkan akan resmi diluncurkan tahun ini, dan akan menggunakan medan magnet kuat di dalam ruang berdiameter 60 sentimeter untuk membuat gaya nol gravitasi.

 

Para ilmuwan terinspirasi oleh percobaan sebelumnya yang menggunakan magnet untuk melayang.

 

Li Ruilin, seorang insinyur geoteknik di Universitas Pertambangan dan Teknologi China, mengatakan bahwa ruangan eksperimen itu akan diisi dengan batu dan debu untuk meniru permukaan Bulan.

 

Eksperimen itu merupakan ruangan pertama menyerupai Bulan di dunia, yang bisa mempertahankan kondisi gravitasi rendah dalam waktu lama.

BACA JUGA:Penemuan Benda Paling Misteri di Dunia, Sejarahnya Belum Terpecahkan Sampai Sekarang

 

Para ilmuwan berencana menggunakan fasilitas itu untuk menguji teknologi di lingkungan gravitasi rendah yang berkepanjangan sebelum mengirimkan misi ke Bulan, di mana gravitasi hanya seperenam dari kekuatannya di Bumi.

 

Kategori :