Menyala 17 Menit
Sementara itu, China termasuk salah satu negara yang terus mengembangkan teknologinya. Negeri Tirai Bambu diketahui telah membuat matahari buatan yang telah memecahkan rekor menyala.
Matahari buatan itu memecahkan rekor dengan menyala sekitar 17 menit atau 1.056 detik. Ujicoba sebelumnya dilakukan pada Mei 2021 dan matahari itu hanya bisa menyala 101 detik dengan suhu 120 juta derajat celsius.
Matahari buatan China disebut experimental advanced superconducting tokamak (EAST). China sendiri mengklaim tujuan EAST adalah membuat fusi nuklir seperti Matahari sehingga tersedia energi yang bersih dan stabil.
BACA JUGA:Sumatera Kaya, Ini 25 Kabupaten dan Kota Terkaya di Pulau Sumatera, Nomor 1 Bikin Kagum
Selama 10 tahun terakhir sejak didirikan, sebanyak lebih dari 10 ribu peneliti ilmiah China dan asing telah bekerja sama untuk mewujudkan impian Matahari buatan menggunakan perangkat ilmiah besar ini, dan secara berturut-turut mencapai lompatan besar.
Seperti pada November 2018, EAST menghasilkan suhu elektron 100 juta derajat Celcius di plasma intinya, hampir tujuh kali suhu interior Matahari. Dan tahun lalu, EAST mencapai suhu plasma 100 juta derajat Celcius yang berlangsung selama 20 detik.
Teknologi fusi nuklir sebetulnya tak hanya bisa diterapkan untuk pembuatan sumber energi, namun teknologi turunannya juga bisa diaplikasikan di berbagai bidang.