"Dari Anas bin Malik Ra, bahwasanya cincin Nabi SAW itu terbuat dari perak, dan matanya dari batu hitam dari habasyah," (HR Muslim).
Dalam kitabnya yang menjelaskan hadits-hadits dalam shahih Muslim, Imam Nawawi juga menyebutkan beberapa riwayat tentang rupa cincin yang Nabi pakai.
Beliau menyebutkan Nabi pernah memiliki cincin perak, dan matanya adalah batu hitam dari negeri Habasyah, Yaman.
BACA JUGA:Suami Tega. Gebuki Istri Depan Anak Hingga Babak Belur, Kemudian Menyesal Lalu Tenggak Racun
Namun, Nabi juga mempunyai cincin perak yang matanya itu dari batu akik. "Rasulullah SAW punya cincin perak yang matanya dari perak juga. Di lain waktu mata cincinnya batu hitam dari Ethoipia. Di waktu berbeda pun Nabi SAW punya cincin matanya batu akik". (syarhu al-Nawawi li Muslim 14/71).
Ahmad Zarkasih menambahkan, yang perlu diketahui juga kebanyakan ulama justru menganjurkan adanya mata cincin bagi laki-laki Muslim dan posisi mata cincin itu baiknya di dalam.
Berbeda dengan cincin wanita yang matanya sangat baik jika itu berada di bagian luar agar terlihat.
Imam Nawawi dalam kitabnya al-Majmu’ menyebutkan hal demikian. Bahkan, beliau menyebut mata cincin berada di bagian dalam itu sesuai dengan model cincin Nabi Saw.
BACA JUGA:Pinjaman Online di Finmas Bisa Cair Rp5.000.000, Bebas Bayar Tagihan Lewat Beragam Metode