Sepertinya, seseorang sedang sedang menuju ke arah mereka, namun tiba-tiba langkah orang itu terhenti.
"Arrgh!," tiba-tiba terdengar suara orang mengerang kesakitan.
Seorang marsose yang selonjoran di balik pohon yang letaknya dekat dengan suara langkah orang tadi, tewas. Lehernya ditembus rencong dalam kondisi selonjoran, dan tanpa perlawanan.
BACA JUGA:Melamun Tidak Dapat Uang, Mending Kerjakan Perintah Ini, Nanti Dapat Saldo DANA Kaget Rp 250 Ribu
Terworgt terperanjat. Dia salah perhitungan dan tak menduga para pejuang Aceh mengetahui kalau mereka sedang bersembunyi di tempat itu.
"Verdomme!" rutuk Terworgt sembari memberi aba-aba menyerang.
Suasana hutan kini riuh. Suara takbir menggema, beriringan desing peluru, juga mata rencong yang mengayun ke sana ke mari, dan tentu saja, warna dedaunan yang memerah terciprat oleh darah.
Cerita di atas menggambarkan bagaimana pasukan Letnan Terworgt beradu dengan pejuang Aceh di sebuah belantara pedalaman Pidie. Hanya saja, Terworgt tidak menemukan Tengku Di Cot Plieng --yang sedang diincarnnya-- di antara barisan pejuang Aceh itu.
BACA JUGA:PINJOL MENJAMUR, Jangan Sampai Terjebak, Ini Daftar Pinjol Legal Terbaru yang Terdaftar OJK