Teuku Markam lahir pada 12 Maret 1924 di Aceh Utara dan meninggal Desember 1985. Namanya tersohor sebagai salah satu pengusaha tersukses di Indonesia pada era Presiden pertama RI, Soekarno.
BACA JUGA:Kebakaran Hanguskan Rumah Janda di Bengkulu Utara, Api Diduga dari Sepeda Motor
Meski demikian, hidup sebagai pengusaha terkaya di Indonesia tidak membuat hidupnya menjadi mudah. Bergantinya tongkat kepemimpinan Presiden Soekarno kepada Presiden Soeharto menjadi keruntuhan kejayaan Teuku Markam.
Pengusaha sukses asal Aceh tersebut dijebloskan ke penjara dengan tuduhan sebagai bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI) dan koruptor oleh rezim Orde Baru (Orba).
BACA JUGA:Nomor HP Hilang atau Sudah Tidak Aktif? Begini Cara Ganti Nomor HP yang Terdaftar di Aplikasi DANA
Harta kekayaan Teuku Markam disita oleh negara dan sang pengusaha harus mendekam dibalik jeruji besi selama delapan tahun lamanya.
Usai masa penahanannya rampung, Teuku Markam sempat mencoba kembali peruntungannya lagi di dunia bisnis. Sayang, upayanya tidak berjalan mulus dan belum dapat kembali ke posisinya saat pertama kali.
Hingga kematiannya di tahun 1985, sanak saudara dan keturunan teuku Markam hidup dengan segala keterbatasan.
BACA JUGA:Kebakaran Hanguskan Rumah Janda di Bengkulu Utara, Api Diduga dari Sepeda Motor
Sebagai informasi, emas di ujung Monas telah mengalami perbaikan dan penambahan lapisan emas di tahun 1995 dalam rangka menyambut kemerdekaan Indonesia ke 50. Total emas yang berada di puncak Monas saat ini seberat 50 kg
BACA JUGA:Tujuh Unit Kendaraan Dinas Kepahiang Hilang , Lima Jadi Motor Bodong, Pemilik Ganti Rugi
Teuku Markam Ajudan Jenderal Gatot
Nama Teuku Markam tidak bisa dilepaskan dari proses pembangunan Monas. Bangunan yang berlokasi di jantung ibukota Indonesia ini dikenal salah satunya karena di ujung tugu ini bertengger bongkahan emas dengan berat sekitar 38 kilogram.
Melansir repositori.kemdikbud.go.id, Teuku Markam inilah yang merupakan orang di balik bertenggernya logam mulia di puncak tugu Monas tersebut.
Dari total 38 kg emas yang dipajang di ujung tugu, 28 kilogram di antaranya merupakan sumbangan dari filantropi bernama Teuku Markam. Diketahui, Teuku Markam adalah seorang pengusaha asal Aceh yang pernah dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia era pemerintahan Orde Lama.
BACA JUGA:Tanpa Perlu Repot Bawa Dompet, Ini 11 Rekomendasi Aplikasi e-Wallet Terbaik