2. Wakaf Emas di Puncak Monas dari Teuku Markam, Aceh
Monas merupakan tempat wisata ikonik yang menyimpan banyak sejarah perjuangan. Ternyata, pembangunannya pun didukung oleh pengusaha tanah air, Teuku Markam.
Ia telah mewakafkan puluhan kilogram emas pada pembangunan monas tahun 1961, dan emas yang banyak itu bisa kita lihat sekarang menghias puncaknya.
Kisahnya, bermula saat Presiden Soekarno membangun Monas sebagai proyek kebanggannya. Pada saat membangun Tugu Monas, anggaran mencatat total biaya yang dibutuhkan sebesar Rp358.328.107,57. Anggaran yang cukup besar itu membuat Soekarno harus mencari donatur yang dermawan.
Singkat kisah, Soekarno pun menemui Teuku Markam, sosok pengusaha asal Aceh yang kemudian menyumbangkan (wakaf) 28 kilogram emasnya untuk pembangunan Tugu Monas.
Selain Teuku Markam, donatur dana proyek pembangunan monas juga berasal dari pengusaha bioskop di seluruh Indonesia. Sejarah mencatat ada 15 bioskop yang turut menyumbang hingga terkumpul dana sebanyak Rp 49.193.200,01 dalam rentang waktu November 1961 hingga Januari 1962.
BACA JUGA:Cara Top Up Saldo e-Wallet di CIMB Niaga, Tinggal Tap Semua Beres
3. Pesawat Avro Anson RI-003 Dibeli dengan 14 Kilogram Emas
Fakta sejarah wakaf selanjutnya adalah Pesawat Avro Anson RI-003. Ia dibeli dari dana wakaf berupa sumbangan masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat.
Pengumpulan dana dilakukan oleh panitia yang dibentuk oleh Wakil Presiden Indonesia ketika itu, Mohammad Hatta. Dana yang terkumpul mencapai nilai 14 kilogram emas pada tahun 1947 dan dibeli di Thailand.
Saat pesawat terbang buatan Inggris tipe Dakota RI-003 ini datang dari Lanud Maguwo Yogyakarta melintasi Lanud Gadut, Agam, warga setempat menyambut dengan gembira.
Pesawat tersebut dibeli untuk diterjunkan ke medan perang saat Agresi Militer Belanda II berkecamuk. Ini menjadi salah satu strategi untuk menyelamatkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia agar tidak direbut kembali oleh Belanda.