Lalu dia menghindar lagi dan terus menghindar tetapi Abu Nawas tetap mengikutinya terus menerus.
Abu Nawas berdoa lagi sambil melakukan lemparan beruntun kepada si buta dan selalu tepat mengenai kepalanya setelah terkena lemparan batu beruntun.
Si buta berpikir mengapa semua sasaran yang dilemparnya selalu tepat mengenainya. Ia pun mulai curiga. Lama berpikir akhirnya ia mencoba untuk mengenali suara orang yang bersamanya.
Barulah ia tersadar bahwa orang yang bersamanya adalah Abu Nawas yang mencoba mempermainkannya.
Antara marah dan was-was si buta berkata “Kamu Abu Nawas kan? Kamu hanya pura-pura buta untuk mempermainkan aku? Ambillah kantong uangmu ini,” akhirnya Si Buta itu menyerahkan itu kepada Abu Nawas.
BACA JUGA:Walaupun Belum Haji, Kata Gus Baha Ada Cara agar Rezeki Kita Sampai ke Mekah
Si Buta jadi menyesal dan malu dengan perilakunya, sementara Abu Nawas sendiri pulang sambil tersenyum kegelian. Ia puas karena dapat membuktikan bahwa orang buta dapat juga berbuat dosa.
Tim liputan