Pada tahun 1999, sekitar 20 ribu mahasiswa gabungan menuntut dibentuknya negara Sulawesi Merdeka. Hal itu dipicu atas dasar kekecewaan terhadap pengkhianatan Golkar yang diduga mengadakan siasat internal dalam memilih anggota dan MPR sehingga B.J. Habibie gagal jadi presiden lagi saat itu. Selain itu, mereka kecewa atas terpilihnya Megawati sebagai presiden.
BACA JUGA:Catat, Ini Daftar Handphone dengan Radiasi Paling Tinggi
3. Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut)
Warga Minahasa sudah ingin memisahkan diri dari NKRI. Yang paling diingat adalah ketika isu syariat di sejumlah daerah dan perkembangan SKB perizinan tempat ibadah yang akan disahkan 2006 silam.
Saat itu wacana tersebut dirasa menjadi solusi apabila penindasan umat Kristen terus berlangsung. Tuntutan itu kembali muncul oleh Gerakan Minahasa Merdeka, saat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dinyatakan bersalah karena dianggap menistakan agama.
4. Minangkabau, Sumatera Barat
Pada 2013 lalu, pemangku adat Minangkabau melalui Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) kecewa kepada DPR RI yang mengesahkan UU desa. Lembaga ini menolak karena dirasa melemahkan eksistensi negara di Sumatera Barat sebagai satu kesatuan adat budaya dan sosial ekonomi.
Karena kecewanya yang tinggi, lembaga ini bahkan meminta Sumatera Barat dipisahkan dari NKRI. Sebab, mereka merasa pemerintah pusat dirasa tidak menghargai eksistensi negari di sana.
BACA JUGA:Tak hanya Manis, 13 Manfaat Buah Tropis Mirip Kolang-kaling Ini Bisa Kendalikan Kadar Gula Darah
Mereka menyatakan, sejak 2000 kembali ke negara dan masyarakat Sumbar menyambut baik dan senang akan hal itu. Namun kesenangan itu diusik oleh pemerintah pusat dengan memaksakan negara di sana menjadi desa. Mereka meminta agar tidak memaksakan konsep itu karena konsep desa dan negara berbeda. Selain itu, negari diistimewakan layaknya di Jogjakarta.