8. Riau
Tahun 1950-an, ketika Riau belum berpisah dengan Kepulauan Riau, posisinya berada di wilayah tengah Sumatera. Pernah ada upaya separatis menyeret Riau ke dalam pemerintah revolusioner Republik Indonesia. Namun rakyat Riau malah berbalik mendukung operasi militer Indonesia.
Tujuannya bukan semata-mata mempertahankan Riau dalam bingkai NKRI, tapi juga menjaga sumber daya alam agar tidak rusak. Memang saat Soeharto berkuasa, Riau dan masyarakatnya ibarat anak tiri. Kekayaan alam mereka habis dikuras, nyaris tidak dinikmati masyarakat.
BACA JUGA:Tak hanya Menyehatkan, Kombucha juga Baik untuk Kecantikan Wajah, Begini Cara Buatnya
9. Maluku
Pada tahun 1950 muncul Republik Maluku Selatan (RMS) yang sudah memerdekakan diri pada tahun 1940. Kemudian diproklamasikan pada tahun 1950 oleh orang mantan prajurit KNIL dan masyarakat pro-Belanda. Pemberontakan RMS itu suatu gerakan yang ingin memisahkan dari Indonesia Timur dan membentuk negara sendiri dan terpisah dari wilayah Republik Indonesia Serikat (RIS).
RMS juga sudah memiliki website, bendera dengan lambang tersendiri. Hingga saat ini bendera RMS kadang masih berkibar di beberapa tempat di Maluku.
10. Jogjakarta
Pada tahun 2012, ketidakjelasan nasib perundang-undangan keistimewaan Daerah Daerah Istimewa Jogjakarta membuat masyarakatnya semakin kecewa dengan kepemimpinan nasional Indonesia. Bahkan kondisi terburuk jika pemerintahan pusat tidak memberikan tuntutan tentang keistimewaan Jogjakarta, tidak tertutup kemungkinan mereka melepaskan diri dari Indonesia.
BACA JUGA:Jin dan Setan Lari Tunggang Langgang jika Dibacakan 4 Surat Al Quran Berikut