NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Sepenuhnya kita menyadari jika iklim dunia saat ini sudah jauh berubah. Cuaca terasa begitu panas dan bencana semakin sering terjadi.
Cuaca yang cenderung panas atau pemanasan global disebabkan meningkatnya konsentrasi emisi karbon di atmosfer Bumi. Kebanyakan, emisi karbon tersebut berupa gas karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan dari aktivitas manusia.
Seperti semakin banyaknya kendaraan, lampu listrik, produksi makanan olahan, sementara hutan semakin banyak dibabat.
Istilah jejak karbon (carbon footprint) merujuk pada jumlah total emisi gas rumah kaca. Jejak karbon dapat dihasilkan secara langsung atau tidak langsung, baik oleh individu, perusahaan, produk, atau aktivitas tertentu.
Sedangkan emisi gas rumah kaca adalah karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrogen oksida (Nox), dan gas lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan global serta perubahan iklim.
Jejak karbon diukur dalam satuan ton CO2 atau setara CO2 (CO2e) yang mencerminkan dampak dari berbagai jenis gas. Emisi rumah kaca tersebut dikonversikan ke dalam unit yang setara dengan emisi CO2.
Jejak karbon dapat dihasilkan oleh semua pihak, dari tingkat individu, organisasi, negara, bahkan sebuah produk.
Jejak karbon pada tingkat individu atau pribadi adalah emisi karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan oleh pakaian, makanan, rumah serta perjalanan sehari-hari seseorang.
Adapun jejak karbon organisasi berarti emisi dari aktivitas organisasi, seperti energi yang digunakan dalam bangunan, proses industri, dan penggunaan kendaraan milik perusahaan.
Sedangkan jejak karbon sebuah negara merujuk pada emisi karbon dioksida di seluruh penjuru negara yang dihasilkan dari hasil konsumsi bahan baku dan energi, aktivitas impor hingga ekspor yang dilakukan oleh suatu negara.
Jejak karbon yang dihasilkan oleh sebuah produk digunakan untuk menyebut emisi gas rumah kaca dari usia hidup produk atau jasa, sejak dari ekstraksi bahan mentah, tahap produksi sampai penggunaan dan daur ulang atau pembuangan produk atau jasa tersebut.
Ada beberapa faktor yang menambah jumlah jejak karbon atau secara sederhana berarti sebagai penyebab jejak karbon. Di antaranya:
Makanan