6. Tujuh Bukit, Bayuwangi
Bayuwangi dikenal dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, termasuk tambang emas. Dikenal dengan tambang Tujuh Bukit atau Tumpang Pitu, daerah pertambangan ini menjadi daerah penghasil emas terbesar kedua se Indonesia.
Bayangkan, daerah ini memiliki cadangan mineral hingga 1,9 miliar ton dengan 28 juta ons diantaranya adalah emas. Perusahaan yang mengelola adalah PT Bumi Suksesinfo Tbk (BSI).
Yang menarik lagi, dari lokasi tambang ini mereka menggunakan teknologi heap leach yang dinilai lebih ramah lingkungan bagi dunia pertambangan. Pasalnya teknologi ini dianggap tidak menimbulkan tailing atau limbah emas dari merkuri.
7. Grasberg, Mimika, Papua
Oke…sampailah kita pada daerah penghasil emas terbesar nomor satu di Indonesia. Tambang emas ini berada di Mimika Papua, atau dikenal dengan nama tambang Grasberg.
BACA JUGA:Mantan Pejabat Bengkulu Ditahan KPK Kasus Dugaan Korupsi Rp 18 Miliar
Tambang ini bisa memproduksi 3 juta konsentrat per tahun. Bahkan, tambang ini diklaim menghasilkan 240 kg emas murni setiap harinya. Lokasi tambang ini dikelola PT Freport Indonesia. Letaknya juga hanya 4 kilometer dari puncak Pegunungan Jayawijaya atau yang dikenal Cartensz.
Potensi Emas Bengkulu
Lantas bagaimana dengan potensi emas di Provinsi Bengkulu. Mungkin pembaca sudah mendengar daerah Lebong Tandai, Kabupaten Lebong. Sejak zaman dulu sudah ada penambangan di kabupaten yang berbatasan dengan Bengkulu Utara dan Provinsi Sumatera Selatan. Bahkan, emas yang ada di puncak Tugu Monas Jakarta, sejarahnya ada kontribusi emas dari Bengkulu.
Yang terbaru, ada investor tambang emas di Kabupaten Seluma masih dalam proses. PT. Energi Swa Dinamika Muda yang tengah mengurus izin eksploitasi dan Amdal di Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (KLHK). Lantaran lokasi tambang emas yang masih dalam tahap eksplorasi ini berada di 3 titik, yakni di Ulu Alas Kecamatan Semidang Alas, Ulu Talo di Kecamatan Talo dan di Ulu Desa Lubuk Resam Kecamatan Seluma Utara.
Ketiga titik lokasi potensi tambang emas ini, seluruhnya berada di kawasan Hutan Lindung Bukit Sanggul yang masih dalam deretan bukit barisan di wilayah sebelah utara Kabupaten Seluma.
Tahun 2005 lalu, lokasi adanya potensi tambang emas ini, berdasarkan penelitian dalam kontrak karya oleh PT. Perisai Prima Utama dan PT. Berrick Service Internasional dari Australia mencakup empat kabupaten, terdiri dari Kabupaten Seluma, Bengkulu Selatan, Kabupaten Kaur hingga Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan, dengan luas mencapai 240.000 hektare.
Namun dari keempat kabupaten ini, hanya Kabupaten Seluma yang memiliki prospek kandungan emas terbanyak yakni seluas 31.000 hektare yang berbatasan dengan Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan, dengan potensi setiap blok penambangan ada sekitar 5 ribu hektare dengan cadangan potensi emasnya mencapai 2 juta onstroy dan perak mencapai 2,7 juta onstroy.
Berselang setahun kemudian, PT. Energi Swa Dinamika Muda masuk dan mengajukan pencanangan wilayah, lalu ditingkatkan menjadi izin eksplorasi. Terakhir sosialisasi persiapan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dan izin kawasan hutan lindung di Kementerian LHK RI. Dalam pengajuan izin kawasan PT. Energi Swa Dinamika Muda memiliki luas 31.000 hektare yang berada di wilayah administrasi Kabupaten Seluma dengan status eksplorasi sejak tahun 2010, sedangkan PT. Perisai Prima Utama memiliki luasan 64,964 hektare yang berada di Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumsel telah memegang izin eksplorasi sejak tahun 2014.
BACA JUGA:Terkadang Kebiasaan Kita Membuat Rezeki Malas Datang, Termasuk Cara Menyapu Seperti Ini