Bukit Sanggul Simpan Emas Lebih Banyak dari PT Freeport Papua, Investor Tertarik

Jumat 22-09-2023,14:56 WIB
Reporter : Tim liputan

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Bengkulu memang salah satu provinsi di Indonesia yang banyak menyimpan potensi emas. Selain Lebong Tandai yang memikat dunia, sekarang potensi di Bukit Sanggul Kabupaten Seluma Bengkulu yang diminati investor.

Disebut kalau potensi emas di kawasan Bukit Sanggul lebih banyak dari areal yang digarap PT Freeport Indonesia di Papua. 

Namun secara umum, berapa pastinya potensi emas di Bukit Sanggul yang secara administratif berada di Kecamatan Ulu Talo dan wilayah Kecamatan Semidang Alas ini masih perlu penelitian. 

Sebagai gambaran, dari penelitian dalam kontrak karya PT Perisai Prima Utama dan PT Berik Servis Internasional di empat kabupaten, yakni Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Kaur dan Kabupaten Empat Lawang Sumsel, ada potensi emas seluas 240.000 hektare. 

BACA JUGA:Lokasi Tambang Emas Seluma 30.010 Hektare, Investor PT. ESDM Turunkan Tim Survey Jalan

Dari jumlah luasan areal tersebut, Kabupaten Seluma dengan Kawasan Bukit Sanggul memiliki prospek kandungan emas di atas lahan seluas kurang lebih 31.000 hektare.

Luasan lahan menyimpan cadangan emas tersebut, berbatasan langsung dengan Kabupaten Empat Lawang (Sumsel). Sebagai perbandingan, mengacu pada Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara (Minerba), luas wilayah pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi mineral maksimal di Freeport adalah 25.000 hektar.

Tak heran jika kemudian ada anggapan potensi kandungan emas di lokasi tersebut diprediksi memiliki kandungan melebihi tambang emas yang dikelola PT Fresport Indonesia di Timika Papua.

BACA JUGA:Dituduh Maling Ternak Oknum Sekdes Diminta Mundur, Berapa Sebenarnya Gaji Sekdes?

Garapan PT Freeport di tanah Papua, terbentang dari Dataran Rendah Timika hingga ataran Tinggi Tembagapura.

Luas Bukit Sanggul

Bukit Sanggul memiliki total luasan 74.152,51 hektar. Berdasarkan fungsinya, hutan ini memiliki peran penting sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah. 

Maka tidak heran hutan ini menjadi hulu dari 10 sungai besar yang membentuk 7 Daerah Aliran Sungai (DAS). Diantaranya DAS Kungkai, DAS Seluma, DAS Talo, DAS Alas, DAS Maras, DAS Selali dan DAS Pino. Selain itu juga menjadi sumber pengairan bagi sekitar 9.738,85 hektare areal persawahan.

Hutan ini memiliki ketinggian yang cukup tinggi. Berdasarkan data ketinggian dan kelerengan Badan Informasi Geospasial (BIG) Indonesia menyebutkan, hutan ini memiliki ketinggian dari 200 mdpl sampai 1.800 mdpl, dengan tingkat kelerengan didominasi dari 25% sampai > 45% atau sama dengan kelas kelerengan curam hingga sangat curam. Karenanya Bukit Sanggul rawan akan bencana banjir bandang dan tanah longsor. Namun faktanya, sebesar 56% HL Bukit Sanggul telah dikapling untuk kepentingan dua perusahaan pertambangan emas yakni PT. Energi Swa Dinamika Muda (ESDM) seluas 29.736,21 hektar dan PT. Perisai Prima Utama seluas 12.102,32 hektar. 

Kategori :