Lanjutnya, untuk saat ini Surat Ulu/ aksara Ulu baru diterapkan pada ekstrakurikuler di sekolah sekolahnya SDN 156 Seluma dan SDN 16 Seluma.
Sementara itu, Pembina PGRI Kabupaten Seluma Suarto mengatakan, kendala saat ini untuk menerapkan Surat Ulu dalam pelajaran Muatan Lokal, yakni belum adanya Peraturan Bupati (Perbup) sebagai dasar regulasi dalam menerapkan pelajaran aksara Ulu tersebut.
"Iya untuk sementara ini baru di ekstrakulikulerkan, karena belum ada perbup atau payung hukumnya kalau dimasukan ke dalam pelajaran Muatan Lokal, supaya nantinya setiap kegiatan muatan lokal ini dapat diakomodir melalui dana BOS," ujar Suarto.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Seluma, Farzian mengatakan Muatan Lokal tentang Surat Ulu ini, pihaknya secara bertahap akan menerapkannya di sejumlah sekolah dasar hingga SMP.
BACA JUGA:Masa Depannya Cerah, Ini Ciri-ciri Orang Memiliki Weton Tulang Wangi, Kamu Termasuk?
"Iya kita secara bertahap mulai mengenalkan aksara Surat Ulu ke seluruh SD dan SMP, jadi Perbup bisa saja menyusul karena SDM atau guru harus disiapkan betul, tidak hanya dari kalangan guru, namun juga melibatkan Badan Musyawarah Adat dan lainnya," ujar Farzian.
Sementara itu, Surat Ulu merupakan aksara asli khas yang dimiliki suku Serawai yang ada di Kabupaten Seluma.
Menurut keterangan Tri Latifah Sari, guru SMPN 20 Seluma yang mengajar aksara Surat Ulu ini, Sejarah Surat Ulu dahulunya merupakan tulisan kuno yang dipergunakan dimasa kerajaan Sriwijaya di wilayah Sumatera Selatan yang terbagi menjadi Besema, Serawai, Rejang, dan Pasemah.
"Surat Ulu ini mulai muncul dan diperkenalkan kembali oleh Mervyn A. Jaspan, seorang Antropolog asal Inggris pada tahun 1926-1975, dalam bukunya berjudul Folk Literature of South Sumatera," terang Tri Latifah Sari.
BACA JUGA:Pastikan Anda Punya, 8 Benda Dalam Rumah Ini Paling Ditakuti Mahluk Halus, Termasuk Bumbu Masak
Selain itu, diungkapkan Itmam Jalbi selaku anggota Kelompok Kepakaran dan layanan profesional Pelindungan dan Pemodernan KKLP dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, Riset dan Teknologi menuturkan, tujuan peninjauan revitalisasi bahasa ini di SD Negeri 156 Seluma sebagai pilot project Surat Ulu yang mulai dikembangkan.
"Iya ini perlu diperkenalkan ke kalangan pelajar sejak sekolah dasar hingga SMP, sebagai salah satu kekayaan budaya nusantara yang patut dilestarikan melalui pendidikan ini," tutur Itmam Jalbi.
(Hari Adiyono)