لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى ٱلتَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُوا۟ ۚ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُطَّهِّرِينَ
Artinya: "Janganlah kamu bersembahyang dalam masjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih."
BACA JUGA:Rezeki Akhir Bulan September, Ambil Saldo Gratis Rp150.000 hanya Klik Link DANA Kaget
Semasa hidupnya, Rasulullah SAW selalu pergi ke Masjid Quba setiap hari Sabtu, Senin, dan Kamis. Setelah beliau wafat, para sahabat selalu menziarahi masjid ini dan melaksanakan sholat di dalamnya. Oleh karena itu, setiap umat muslim yang menunaikan ibadah haji atau umrah sangat dianjurkan untuk mengunjungi masjid yang menjadi saksi perjuangan Rasulullah ini.
Arsitektur Masjid Quba
Meskipun sangat sederhana, Masjid Quba menjadi contoh dari bentuk-bentuk masjid yang didirikan oleh umat muslim di zaman yang lebih modern. Bangunan kokoh itu sudah memenuhi syarat-syarat yang diperlukan untuk pendirian masjid.
Dalam buku Pasang Surut Peradaban dalam Lintas Sejarah Kajian Sejarah Peradaban Islam Dari Masa Klasik hingga Kontemporer karya Dr. Gandhi Liyorba Indra, S.Ag., M.Ag, disebutkan masjid ini memiliki suatu ruang berbentuk persegi empat yang dikelilingi oleh dinding.
BACA JUGA:Link DANA Kaget Hari Libur Akhir September, Langsung Cair Rp100.000, Buruan Cek Saldo Kamu
Di sebelah utara dibuat serambi bentuk tempat sholat yang bertiang pohon kurma, beratap datar dari pelepah daun kurma, bercampuran dengan tanah liat. Di tengah-tengah ruang terbuka dalam masjid (sahn) terdapat sebuah sumur untuk tempat berwudhu. Kebersihannya senantiasa terjaga, termasuk cahaya matahari dan sirkulasi udara yang masuk dengan leluasa.
Masjid Quba memiliki 19 pintu dan dari semua pintu itu, terdapat 3 pintu utama berdaun pintu besar yang menjadi tempat masuk jemaah ke dalam masjid. Dua pintu untuk jemaah laki-laki dan satu pintu lainnya untuk jemaah perempuan. Adapun di ruang utama masjid terdapat ruang yang dijadikan tempat belajar mengajar.
Selain itu, tatkala peralihan arah kiblat umat Islam terjadi, maka rekonstruksi pun dilakukan. Arahnya menghadap ke Masjidil Haram. Oleh karena itu, kiblat yang semula menghadap ke Baitul Maqdis di Palestina kemudian diputar balik menghadap ke arah Kota Makkah.
BACA JUGA:Google Ulang Tahun, Dapatkan Saldo Gratis dari Google Survei Berhadiah, Ini Caranya
Kini, masjid yang letaknya sekitar 5 kilometer di sebelah tenggara Kota Madinah ini telah mengalami perbaikan dan perluasan berkali-kali. Bangunan fisiknya mengalami banyak perkembangan seiring majunya teknologi manusia. Disebutkan bahwa Khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah orang yang pertama membangun menara setinggi 47 meter pada masjid ini.
Lantai halaman masjid yang terbuka dilapisi marmer anti panas dan di bagian ini terdapat atap yang dapat terbuka dan tertutup secara otomatis. Terpal yang kokoh juga melindungi lantai atau jemaah dari sengatan matahari. Dibandingkan dengan zaman dahulu yang hanya memiliki luas 1.200 m2, kini Masjid Quba memiliki luas 135.000 m2 dengan ruang sholat utama seluas 5.035 m2.
Demikian sejarah singkat dari Masjid Quba, masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah yang dibantu oleh kaum muslimin dengan giat secara gotong-royong. Dengan mengetahui proses pembangunannya, umat muslim dapat meniru perjuangan Rasulullah dalam menebarkan dakwah Islam di muka bumi melalui pembangunan masjid sebagai bagian dari kepentingan umat.