Abu Nawas Pergoki Hakim Terima Suap
Suatu hari Raja didatangi oleh orang miskin yang mengadukan suatu masalah.
“Apa masalahmu tuan cobalah ceritakan padaku,” kata sang Raja.
“Nama saya Abu Sukun, orang miskin. Di sebelah rumah saya ada orang kaya. Orang kaya itu menyuruh saya membayar uang karena saya dituduh mencium bau makanannya tanpa izin. Bagaimana saya bisa menghindari bau makanannya sementara rumahnya bersebelahan dengan rumah saya tuanku,” kata Abu Sukun.
“Apakah Anda sudah membawa kasus ini ke pengadilan?” tanya Raja.
“Sudah Tuanku! Namun hakim telah menghukum saya untuk membayar seratus dinar atas permintaan orang kaya itu. Saya tidak punya uang untuk membayar sebanyak 100 dinar, orang miskin seperti saya dari mana saya mendapatkan uang sebanyak itu?,” jawab Abu Sukun dengan sedih.
“Jika hakim telah mengambil keputusan, itu artinya kamu bersalah dan harus membayar dendanya!” kata Raja.
Tiba-tiba Abu Nawas berbisik kepada Raja. Raja mengangguk tanda tangannya. “Besok saya akan pergi ke pengadilan untuk meminta masalah ini untuk dibicarakan lagi supaya mendapat keadilan.”
“Sudahlah, aku akan membantumu, Baginda ingin masalah ini diselidiki dan diadili dengan baik,” kata Abu Nawas kepada Abu Sukun.
BACA JUGA:Duka di Hari Minggu, Suami, Istri dan Anak Tabrakan, Sang Istri Meninggal Anak Patah Kaki
Tengah malam, Abu Nawas meminta Raja untuk pergi ke rumah hakim. Tiba-tiba mereka mendengar percakapan di rumah hakim.
Dengan cepat Abu Nawas dan Raja bersembunyi sambil mendengarkan percakapan dari dalam rumah hakim.
“Saya mendengar Raja ingin kasus saya dibawa ke pengadilan lagi. Ini uang 100 dinar saya berikan kepada Anda agar kasus ini saya menangkan,” kata si kaya.