Gustri Nurul atau Gusti Raden Ayu Siti Nurul Kamaril Ngasarati Kusumawardhani, merupakan seorang putri Solo kelahiran tahun 1921. Nurul adalah anak Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkunegoro VII dan Gusti Kanjeng Ratu Timoer.
Nurul memang dijuluki sebagai ‘Bidadari Solo’ karena parasnya yang sangat cantik dan multitalenta. Ia dapat menari, menunggangi kuda, bermain tenis dan berenang dengan sangat mahir.
Dalam buku “Gusti Noeroel: Streven Naar Geluk (Mengejar Kebahagiaan)”, Nurul digambarkan sebagai wanita yang hidup sangat modern. Bahkan, melebihi eranya pada saat itu.
Satu kisah yang menarik dari Nurul adalah ketika ia menolak cinta banyak pejabat negara, termasuk Bung Karno, Sutan Sjahrir, dan Sultan Hamengkubuwono IX. Alasannya, ia enggan dimadu.
Sebagai seorang wanita berpikiran modern, Gusti Noeroel selalu berpegang teguh pada prinsipnya untuk menolak poligami.
Perempuan cantik ini selalu mengingat nasihat ibunya, Gusti Kanjeng Ratu Timoer untuk tidak mau dimadu. Pada akhirnya Gusti Noeroel lebih memilih untuk menikah dengan Raden Mas Soerjosoejarso, seorang perwira berpangkat letnan kolonel yang masih sepupunya sendiri.
Keduanya menikah tahun 1951, lalu memutuskan untuk pindah ke Jakarta usai menikah.
Sepanjang hidupnya Bung Karno diketahui memiliki banyak istri. Tercatat ada 9 perempuan yang pernah menjadi istri sahnya. Bahkan, ada wanita Jepang yang terpikat dengan Bung Karno dan menjadi istrinya.
Naoko Nemoto-yang lebih dikenal dengan nama Dewi Fujin sendiri terkenal sebagai istri presiden Bung Karno yang berasal dari Jepang.
Penggalan Surat Bung Karno
Penari cantik istana, Haryati merupakan istri keenam dari Presiden Soekarno yang jarang tersorot. Haryati dan Bung Karno diketahui memiliki kisah asmara yang cukup kontroversial lantaran disebut sebagai cinta terlarang sang presiden.
Kehidupan keduanya pasca menikah pun diterpa berbagai skandal, termasuk soal ramainya dugaan mengenai kisah Haryati dan Bung Karno yang dihapus dari buku sejarah negara.
Namun terlepas dari itu, Bung Karno rupanya merupakan sosok yang romantis selama menjalin asmara dengan Haryati.
Gosip miring yang beredar mengenai hubungan asmaranya justru membuat sikap kasmaran Bung Karno kian terpancar, terlebih pasca keduanya resmi menjadi suami istri.
Hal ini terbukti dari penggalan suarat cinta Bung Karno kepada Haryati kala keduanya masih menjadi pasangan suami istri. Ada beberapa penggalan surat cinta romantis yang ditulis Bung Karno untuk Haryati.