Singgah ke Talang Ngetam Padi
Jangan Diseding Ayam Luput
Jangan Diaghab Baik Lagi
Ding Kedinding Ngambin Umbut
Singgah ke Talang Minta Api
Jangan Diseding Ayam Luput
Lemak Kite Bedalak Lagi
BACA JUGA:Ini Destinasi Wisata di Bengkulu, Ada Pantai, Benteng dan Danau
Lagu Ding Kediding Ngambin Umbut ini masuk kelompok lagu daerah. Yakni lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan, baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya.
Bentuk lagu ini sangat sederhana dan menggunakan bahasa daerah atau bahasa setempat. Lagu daerah banyak yang bertemakan kehidupan sehari-hari, sehingga mudah untuk dipahami dan mudah diterima dalam berbagai kegiatan rakyat. Pada umumnya pencipta lagu daerah ini tidak diketahui lagi alias noname (NN).
Lagu yang dinyanyikan bisa bernuansa sedih, senang, maupun jenaka. Lagu dapat dikelompokkan berdasarkan ragamnya, diantaranya: Lagu anak–anak, lagu daerah, lagu perjuangan, lagu keroncong, lagu stambul, lagu popular, lagu seriosa, lagu langgam dan lagu dangdut.
Selain Ding Kediding Ngambin Umbut, lagu melayu daerah yang popular di Bengkulu, yakni Toy Botoy-botoy, Bekatak Kurak karik, Sekundang Setungguan, Anok Lumang, Tebo Kabeak, Idup Nak Ratau, Jibek Weo dan Sungai Suci
BACA JUGA:Kata Utusan Seychelles, Bengkulu Punya Potensi Wisata dan Ekonomi Maritim Besar
Sifat Lagu Daerah
Kalau menurut sifat dan keberasalannya, lagu daerah dibedakan menjadi dua. Lagu rakyat dan Lagu klasik. Lagu rakyat yaitu lagu yang berasal dari rakyat di suatu daerah. Lagu rakyat tersebar secara alami yang disampaikan secara lisan dan turun-temurun. Contoh lagu rakyat yaitu lagu yang dipakai untuk pernikahan, kematian, berladang, berlayar, menenun, dan lainnya.