Catat, Ini 4 Hal Penting ketika Memilih Air Minum pH Tinggi, Terdaftar di BPOM Tidak?

Selasa 10-10-2023,15:48 WIB
Reporter : Tim Liputan

BACA JUGA:Apa Boleh Ngecas HP Semalaman? Katanya jika Dicas Lama Takutnya Baterai Menggembung

3. Jeli Akan Kandungan TDS 

TDS atau total dissolved solids menunjukkan jumlah zat padat terlarut dalam air. Ini bisa menjadi indikator jumlah partikel dari zat organik maupun nonorganik yang ada di didalam air minum tersebut, contohnya natrium, kalsium, dan magnesium yang biasa ditemukan dalam air minum pH tinggi. 

Menurut WHO kandungan mineral tersebut tidak berbahaya selama tidak mempengaruhi rasa, bau, dan warna air. WHO menetapkan standar kandungan TDS dalam air mineral, yakni:

BACA JUGA:Muslimah, Begini Cara Memilih Kosmetik yang Halal dan Aman Digunakan

- 0, air dengan TDS 0 tidak baik untuk dikonsumsi secara rutin karena dapat memicu gangguan kesehatan, seperti sembelit dan sesak napas.

- Kurang dari 300 mg/l yang dikategorikan sebagai air yang baik sekali dan bisa dikonsumsi secara terus-menerus.

- 300-600 mg/l yang masih tergolong aman untuk dikonsumsi secara rutin.

BACA JUGA:Apa Boleh Ngecas HP Semalaman? Katanya jika Dicas Lama Takutnya Baterai Menggembung

- 600-900 mg/l, masih tergolong bisa diminum karena kandungan mineralnya tidak mempengaruhi rasa air. 

- 900-1.200 mg/l tergolong tidak layak dikonsumsi karena rasa air menjadi kurang enak.

- Lebih dari 1.200 mg/l sudah termasuk air yang berbahaya dikonsumsi dan memiliki rasanya juga tidak enak.

BACA JUGA:Jangan Keliru, Ini pH Air yang Bagus untuk Diminum dengan Mandi

4. Rasa dan Warna Air

Ciri air minum yang baik dan aman dikonsumsi adalah tidak berasa, tidak berbau, dan tidak berwarna. pH air yang terlalu tinggi kadang menyebabkan rasa air berubah. Untuk itu perhatikan benar-benar rasa air minum tersebut. 

Kemudian, kamu juga harus mengetahui waktu-waktu yang tepat untuk minum air pH tinggi. 

Kategori :