Kemudian, apabila Anda memilih mengonsumsi air minum kemasan atau air mineral, maka pastikan air minum tersebut memiliki izin edar dari BPOM, masih tersegel dengan baik, kemasannya tidak rusak, dan disimpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.
BACA JUGA:Dari Para Ulama, Ini Sholawat Jibril agar Diberi Jalan yang Mudah Mencari Rezeki
4. Tidak mengandung bahan kimia berbahaya
Keberadaan bahan kimia berbahaya dalam air minum sekilas dapat diketahui dari bau dan rasanya. Air minum yang mengandung bahan kimia berbahaya, seperti logam berat, biasanya memiliki bau yang menyengat dan terasa seperti logam.
Jika mengonsumsi air minum dengan kandungan bahan kimia berbahaya, maka dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker, kerusakan ginjal, gangguan pada sistem reproduksi, serta gangguan perkembangan mental dan fisik.
Adapun bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh, seperti arsenik, amonia, benzena, timbal, dan merkuri.
BACA JUGA:Seperti Punya Pohon Uang di Rumah, Baca Sholawat Ini 400 kali Setelah Sholat Isya
5. Memiliki pH air 6.5–8.5
Nilai pH air minum harus sesuai dengan standar supaya aman dikonsumsi oleh tubuh.
Untuk kadar pH air minum merupakan indikator tingkat asam atau basa pada air yang dinilai dengan skala 0–14. Nilai pH air minum yang biasa dikonsumsi umumnya mendekati angka 7. Angka tersebut dianggap netral atau seimbang karena tidak terlalu asam dan tidak pula terlalu basa.
Kadar air dengan pH tinggi disebut dengan basa atau alkali. Sedangkan pH rendah disebut dengan asam.
Meskipun begitu, air alkali atau bas dengan pH 8 atau 9 biasanya tidak memberikan dampak buruk untuk kesehatan.
BACA JUGA:Jangan Tunggu Diare, Ini 5 Cara Mudah Membersihkan Tandon Air yang Berlumut dan Kotor
Akan tetapi, jika mengonsumsi air dengan pH yang terlalu tinggi maka akan berisiko menyebabkan alkalosis, yakni disertai dengan gejala mual, muntah, dan diare.
Demikian mengenai manfaat air minum pH tinggi dan efek sampingnya. Semoga bermanfaat.
(Tim)