Korban dan ditemani keluarga kemudian berangkat ke Kota Bengkulu menggunakan ambulans milik Puskesmas Kota Donok. Ikut serta seorang perawat Puskesmas bernama Dodi, 1 orang sopir bernama Dodi, dan 3 anaknya yakni Lailawati, Dairabi dan Untung Mardani.
Mereka berangkat dari Puskesmas Kota Donok sekitar pukul 12 siang hingga mengalami kecelakaan di Desa Talang Empat sekitar pukul 3 sore.
BACA JUGA:Jangan Asal Bangun, Cek 20 Syarat Berikut Sebelum Dirikan Perumahan
Rahman juga menjelaskan kondisi pasien Fatmawati memang tidak memungkinkan dirawat di Puskesmas Kota Donok sehingga keputusan tim medis dan disepakati pihak keluarga untuk dirujuk ke Kota Bengkulu.
"Iya, prosedurnya kalau memang tidak memungkinkan dirawat di Puskesmas ya kita rujuk, mengingat pasien juga memang kontrol tambah darah di RS di Kota Bengkulu," kata Rahman.
Sebelumnya diberitakan ambulans dari Kabupaten Lebong yang mengalami kecelakaan di Bengkulu Tengah pada Selasa (10/10) ternyata berisi 5 penumpang dan 1 sopir.
Dari keenam orang isi ambulans itu, diketahui dua orang meninggal dunia yakni atas nama Fatmawati (71) dan Untung Mahdani (45).
Sedangkan penumpang lain yakni Lelawati (53), Dairabi (30) dan sopir Dodi (34) berstatus perawat dan Dodi (30) berstatus sopir.
Direktur RSUD Bengkulu Tengah dr. Hery Kurniawan yang dihubungi membenarkan seluruh penumpang ambulans dari Kabupaten Lebong, telah dirawat dan ditangani tim medis.
BACA JUGA:Daftar Air Mineral pH Tinggi yang Menyehatkan, Tidak Direkomendasi untuk Bayi di Bawah 6 Bulan
“Ada dua pasien yang meninggal dunia, yakni atas nama Ibu Fatmawati yang usianya 71 tahun dan Untung Mahdani (45) yang saat berada di RSUD Benteng sudah dalam keadaan tidak bernyawa lagi," jelas Direktur RSUD Benteng.
Ditambahkan Direktur RSUD Bengkulu Tengah dr. Hery Kurniawan, sedangkan seorang pasien lagi saat ini sedang diupayakan operasi bedah plastik sebagai bentuk penanganan pasien.
“Ada satu pasien lagi yang akan kita upayakan bedah plastik, sebagai dampak akibat kecelakaan tadi. Sedangkan 3 orang lainnya bisa dikatakan selamat,” tambah Hery.
Dari informasi yang diperoleh tim di lapangan, mobil ambulans ini bermaksud merujuk salah satu pasien ke RSMY Bengkulu, hingga perjalanan dilakukan dari Kabupaten Lebong.
Namun diperkirakan sopir hilang kendali saat berada di Desa Talang Empat Kecamatan Karang Tinggi Bengkulu Tengah, sehingga mobil ambulans ini keluar jalur dan masuk ke dalam jurang.
BACA JUGA:Air pH Tinggi atau Demineral, Mana yang Direkomendasikan? Coba Cek Perbedaannya di Sini