BACA JUGA:Tidak Miliki Sertifikat, Tempat Terapis Pijat akan Ditutup
"Kalau sore ini (selasa sore) belum memungkinkan (dimakamkan) karena jenazah korban masih dalam perjalanan dari Bengkulu," kata Kades.
Sementara itu dari pemeriksaan di lokasi kecelakaan, Satlantas Polres Bengkulu Tengah memastikan kecelakaan ini murni kecelakaan tunggal.
Sopir ambulans Dodi Saputra (30) yang merupakan pegawai honor di Puskesmas Talang Donok, Kabupaten Lebong hilang kendali saat melintasi lokasi kejadian.
Lokasi kecelakaan persis berada di tikungan di Desa Talang Empat Kecamatan Karang Tinggi, Bengkulu Tengah. Dengan kecepatan mobil antara 60 Km/ jam hingga 80 Km/ jam.
Kapolres Bengkulu Tengah, AKBP Dedi Wahyudi melalui Kasat Lantas, Iptu. Wiyanto mengatakan, sebelum kecelakaan ambulans melaju dari Kabupaten Lebong dengan tujuan Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Kisah Karomah 9 Habib, Jin dan Singa Menjadi Tunduk
Namun diduga sopir hilang kendali saat kondisi jalan menikung dan kondisi aspal basah setelah turun hujan. Akibatnya ambulans keluar jalur dan terjun ke bawah.
"Jadi kecelakaan memang murni kecelakaan tunggal. Penyebab kecelakaan dikarenakan sopir hilang kendali saat jalan menikung," jelas Kasat Lantas.
Mobil ambulans jenis Kijang Innova dengan nomor polisi BD 9140 HY ini diperkirakan sempat beberapa kali terbentur pohon kelapa sawit dan mengakibatkan ambulans menjadi ringsek.
Pasca menerima laporan ini, anggota Satlantas Polres Bengkulu Tengah, langsung mengevakuasikan kendaraan dari dalam jurang. Untuk selanjutnya diamankan di Polres Bengkulu Tengah.
Diberitakan sebelumnya, dua korban meninggal dunia adalah Fatmawati dan Untung Mardani. Tragisnya kedua orang merupakan ibu dan anak.
Dijelaskan Kadis Kesehatan Lebong, Rachman, korban Fatmawati selama ini memang tinggal di Kota Bengkulu dan rutin berobat karena mengidap kanker darah.
BACA JUGA:Stop Pergaulan Bebas, Puluhan Warga di Daerah Ini Diduga Idap Sifilis dan Kencing Nanah
Namun 5 hari terakhir korban kembali ke rumahnya di Desa Talang Ratu Kecamatan Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong.
Lalu pada Selasa siang, korban lemas sehingga dibawa ke Puskesmas Kota Donok untuk mendapat penanganan. Pihak Puskesmas langsung merujuk korban ke Rumah Sakit di Kota Bengkulu karena peralatan yang belum memadai serta kondisi pasien yang lemas dan perlu tindakan tambah darah.