NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Akhir kehidupan seseorang tidak ada yang tahu. Cukup banyak kita temui orang yang ketika muda sering berbuat dosa, namun di usia tuanya bertaubat, menjadi sosok yang alim hingga akhir hayatnya.
Akhir kehidupan yang baik itu lah yang diinginkan setiap orang muslimin. Ada yang meninggal dunia saat sholat, saat membaca Al Quran atau ketika berjihad di jalan Allah SWT.
Ada satu cerita orang yang tidak pernah sujud namun menjadi penghuni surga. Cerita ini disampaikan Ustad Khalid Basalamah.
BACA JUGA:Pernah Menolak Jabatan Hakim, Begini Akhir Kisah Hidup Sahabat Nabi yang Terakhir
Kisah ini ketika Nabi Muhammad SAW sedang menghadapi peperasangan. Ketika itu Madinah sedang diserang musuh umat Islam.
Saat itu kata ustad Khalid Basalamah, ada satu pendeta yahudi bernama Khuwairi. Pendeta ini mengetahui saat itu umat Islam yang dipimpin Nabi Muhammad sedang menghadapi musuh.
Ketika itu Khuwairi mendatangi pemukiman orang yahudi dan berteriak-teriak memanggil orang. “Wahai orang yahudi, demi Allah kalian tahu Muhammad ini adalah utusan Allah.
Gak ada satupun diantara kalian yang tidak tahu. Pasti tahu, ini benar nabi,” ujar Khuwairi seperti yang diceritakan ustad Khalid Basalamah.
BACA JUGA:Karena Satu Permintaan, Sahabat Nabi Ini Mengikatkan Dirinya ke Tiang Masjid
Kepada orang yahudi itu, Khuwairi melanjurkan ucapannya. Dia menanyakan alasan orang yahudi itu tidak beriman? Kenapa mereka tidak ikut berperang bersama Nabi Muhammad.
Orang yahudi itu pun menjawab pertanyaan Khuwairi. “Kami mau nabi terakhir dari Bani Israil dan dia bukan,” ujar mereka kepada Khuwairi.
Khuwairi pun membalas jawaban orang-orang yahudi itu. Kata khuwairi, “Kalian tahu dalam taurat, kalau kalian dengar seorang nabi, walaupun kalian belum mengikuti risalahnya, dianjurkan untuk membelanya,” ucap Khuwairi.
“Dia (Nabi Muhammad) sekarang sedang memanggil jihad membela Madinah. Sudah diserang Madinah,” lanjut Khuwairi.
BACA JUGA:10 Jenis Makanan yang Tidak Boleh Dipanaskan Lagi, Awas! Bisa Timbulkan Risiko Keracunan
Namun sayangnya, orang yahudi itu masih saja ada jawaban. Mereka beralasan saat itu hari Sabtu, sedangkan mereka tidak akan berperang pada hari Sabtu. Berbagai alasan disampaikan orang-orang itu kepada Khuwairi.