Warga menjadi heboh. Kecurigaan, gosip mereka, terbukti. Lingkungan mereka sudah tercemar kerena hubungan haram menantu dengan mertua perempuan.
Walaupun sudah tertangkap basah, keduanya tetap saja mengelak. Bahkan ibunya Risma dengan entengnya berucap mereka belum melakukan hubungan. Tidak lama berselang dari penggerebekan ini, R pergi dari rumah.
Seperti sudah ada firasat, ketika suami dan ibunya digerebek warga, Risma sempat mengirim pesan kepada R. Dia bertanya keberadaan R. Cukup lama R membalas chat Risma. Dia hanya menjawab sudah berangkat kerja.
Setelah mendapat chat dari R, Risma melanjutkan pekerjaannya. Tidak lama kemudian, Risma mendapat telepon dari saudaranya yang juga tinggal tak jauh dari rumah mereka.
Risma tidak menjawab panggilan telepon itu. Dia meminta saudaranya hanya menggunakan chat whatsapp. Tetapi saudaranya itu berkeras meminta panggilan teleponnya dijawab. Risma tetap menolak.
Akhirnya saudara itu melalui chat WA meminta Risma pulang karena ada masalah di rumah. Hati Risma pun bergetar. Ada apa gerangan.
Dengan berat hati, saudara Risma mengabarkan dari chat, jika ibunya Risma telah digerebek warga dengan R. Seketika emosi Risma memuncak. Marah, kesal dan semua perasaan bercampur aduk. Tetapi Risma masih menyimpan perasaan tidak percaya.
Dengan meminjam motor temannya, Risma berangkat ke tempat suaminya R bekerja. Karena memang sebelumnya ada chat dari sang suami jika sudah berangkat kerja.
Setibanya di tempat R bekerja, kasir toko memberi tahu Risma jika R tidak masuk kerja dengan alasan sakit. Risma semakin terguncang. Dia kembali ke tempatnya bekerja, lalu pamit pulang.
Dalam perjalanan pulang, Risma berpikir. Dia memutuskan singgah di rumah keluarga yang memang tidak jauh dari rumahnya. Dia bertanya kepada keluarganya itu. Apa yang sebenarnya terjadi?.
Risma akhir mendapat kepastian, kabar suaminya digerebek berduaan dengan ibu kandungnya, memang benar. Badan Risma langsung lemas. Tidak tahu mau berkata apa, tidak jelas mau berbuat apa.
Risma menumpahkan kekesalannya dengan mengirim chat WA kepada R. Parahnya, R menjawab semuanya tidak benar. Dia memakai alasan lamanya, semuanya hanya salah paham.
Mereka kemudian dikumpulkan di rumah Ketua RT. Ada Risma, ibunya, bapaknya. Sedangkan R tidak ada, hanya diwakilkan kakak R.
Lagi-lagi ibunya Risma membantah. Kali ini alasannya hanya menumpang ngadem (mencari udara sejuk dari AC).
"Alasannya tidak masuk akal. Ngadem kok sampai melepas pakaian," kata Risma.
Sidang warga itu pun berlangsung alot. Selain ibunya Risma membantah, pihak R juga mempertanyakan bukti hubungan terlarang itu. Akhirnya bapaknya Risma bicara.