“Anak-anakku, bola apakah yang aku pegang ini?” tanyanya.
“Dunia!” teriak anak-anak serentak.
“Nah, sekarang, di hadapan kalian ada Baginda Raja, Menteri Hadrun, dan para pengawal. Mereka ingin kalian mengguncangkan dunia. Sekarang, siapa di antara kaliam yang ingin mengguncang dunia di hadapan mereka?” tanya Abu Nawas.
“Saya! Saya, Pak!” teriak anak-anak serempak.
Dalam waktu singkat, anak-anak itu secara bergantian memegang bola dunia dan mengguncang-guncangkannya.
“Saya bisa mengguncang dunia, ya, Pak! Saya bisa!” teriak salah satu murid pada Abu Nawas.
“Ya, tentu saja kalian bisa mengguncangkan dunia dengan mudah. Kalian adalah anak-anak yang pintar,” kata pria itu sambil melirik ke arah Hadrun.
Wajah Hadrun pucat pasi. Ia menerima kecerdikan pria itu. Tak lama kemudian, Hadrun merangkak menuju ke istana. Sementara itu, baginda Raja tersenyum melihat kecerdikan Abu Nawas.
Jika Pernah Tak Dianggap Dalam Keramaian, Lakukan Cara Abu Nawas
Pada suatu hari saudagar yang kaya raya akan mengadakan pesta besar dan mewah.
Karena yang mengadakan pesta adalah saudagar kaya tentu yang diundang dari golongan orang-orang kaya.
Tapi beda dengan Abu Nawas, meskipun bukan orang kaya, tapi ia diundang ke pesta tersebut. Dengan senang hati, Abu Nawas pun menyanggupi untuk datang.
Selepas ashar, Abu Nawas sengaja mengosongkan perutnya agar di pesta nanti bisa makan sebanyak-banyaknya.
Setelah langit mulai gelap, Abu Nawas bersiap pergi menghadiri pesta tersebut.