“Coba tunjukkan bila keledai itu dapat membaca, tidakkah engkau cerdas dalam semua hal?" Pinta menteri pada Abu Nawas.
BACA JUGA:Jika Mencintai Seseorang Namun Bertepuk Sebelah Tangan, Coba Pakai Doa Abu Nawas Ini
Tanpa berpikir lama, Abu Nawas lalu menggiring keledainya ke buku itu. Sampul dibuka. Kemudian di keledai memandang buku itu. Selang beberapa saat, keledai mulai membalik halaman demi halaman dengan lidahnya.
Keledai itu terus membalik lembar demi lembar, hingga halaman paling terakhir buku itu. Setelah tak ada lagi lembaran yang harus dibuka, keledai tersebut memandang Abu Nawas.
“Demikian, keledaiku dapat membaca," kata Abu Nawas. Mendengar kata-kata Abu Nawas, sang menteri kembali angkat bicara.
“Bagaimana caramu mengajari dia membaca?" tanya sang menteri mulai merasa panik.
“Sesampainya di rumah, saya siapkan lembaran-lembaran besar serupa buku serta saya sisipkan biji-biji gandum di dalamnya,” jawab Abu Nawas.
BACA JUGA:Pakai Cara Abu Nawas kalau Ada Teman Sulit Bayar Utang, Dijamin Langsung Lunas
“Keledai itu harus belajar membalik halaman agar bisa memakan biji-biji gandum itu, hingga ia terlatih benar untuk bisa membalik halaman buku," lanjut Abu Nawas.
“Namun bukankah dia tak tahu apa yang dibacanya?" bantah sang menteri.
“Memang demikian cara keledai membaca, dia cuma membalik-balik halaman tanpa tahu isinya," jawab Abu Nawas enteng.
“Bila kita membuka-buka buku tanpa tahu isinya, kita disebut setolol keledai bukan?" kata Abu Nawas lagi.
Jawaban cerdik Abu Nawas tersebut mendapat anggukan setuju dari Baginda Raja Al Rasyid. Raja tahu sepintar-pintarnya hewan, tak ada yang bisa sesempurna manusia. Hanya manusia bodoh saja yang tidak mau memakai akalnya buat berpikir.
Mendengar penjelasan Abu Nawas, sang menteri tersebut merasa kesal. Raja akhirnya memberikan hadiah berupa sekantung dinar kepada Abu Nawas, sedangkan menteri masuk penjara sesuai perjanjian yang sudah disepakati.
Demikian, semoga ada hikmah dari kisah Abu Nawas ini.