1. Orang Ahli Fikih
Imam Ibnul Jauzi dalam kitab Shaid al-Khatir menukil sebuah riwayat dari Ibnu Abbas yang menyebut, "Seorang fakih lebih ditakuti setan daripada seribu orang ahli ibadah yang bodoh."
Fakih adalah orang yang ahli agama. Ada juga yang mendefinisikan sebagai ahli fikih (hukum agama).
2. Orang yang Takut pada Allah
Setan akan takut pada orang yang takut pada Allah SWT, sebagaimana dijelaskan dalam Fi Zhilalil-Qur'an karya Sayyid Quthb saat menjelaskan firman Allah SWT dalam surah Ali Imran ayat 175.
اِنَّمَا ذٰلِكُمُ الشَّيْطٰنُ يُخَوِّفُ اَوْلِيَاۤءَهٗۖ فَلَا تَخَافُوْهُمْ وَخَافُوْنِ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ ١٧٥
Artinya: "Sesungguhnya mereka hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan teman-teman setianya. Oleh karena itu, janganlah takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu orang-orang mukmin."
Dalam sebuah hadits juga dikatakan,
"Barang siapa takut kepada Allah, Allah menjadikan segala sesuatu takut kepadanya. Barang siapa yang tidak takut kepada Allah, Allah menjadikannya takut kepada segala sesuatu." (HR Baihaqi)
BACA JUGA:Dianggap Tanaman Liar, Ini 8 Manfaat Tak Terduga Akar Alang-alang, Bagus untuk Jantung
3. Orang yang Alim
Setan juga akan takut pada orang yang alim. Dikatakan dalam buku Mutiara Hikmah Islami karya Syamsul Rijal Hamid, iblis lebih suka mendorong para setan untuk menggoda para ahli ibadah (abid) dibandingkan orang-orang alim. Ada yang menafsirkan orang alim di sini sebagai orang yang ahli fikih atau orang yang berilmu.
4. Orang yang Muklas
Dikatakan dalam buku Melihat Allah di Dunia dan di Surga karya A Shohib Khaironi, satu-satunya orang yang paling ditakuti setan adalah orang yang muklas. Muklas adalah orang yang hatinya dibersihkan dan disucikan Allah SWT. Hal ini diterangkan dalam Al-Qur'an surah Al Hijr ayat 39-41. Allah SWT berfirman,
قَالَ رَبِّ بِمَآ اَغْوَيْتَنِيْ لَاُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِى الْاَرْضِ وَلَاُغْوِيَنَّهُمْ اَجْمَعِيْنَۙ ٣٩ اِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِيْنَ ٤٠ قَالَ هٰذَا صِرَاطٌ عَلَيَّ مُسْتَقِيْمٌ ٤١
Artinya: Ia (Iblis) berkata, "Tuhanku, karena Engkau telah menyesatkanku, sungguh aku akan menjadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi dan sungguh aku akan menyesatkan mereka semua, kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih (karena keikhlasannya) di antara mereka." Dia (Allah) berfirman, "Ini adalah jalan lurus yang Aku jamin (ditunjukkan kepada hamba-hamba-Ku itu).