NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Ini informasi menarik buat kita semua. Karena perkara utang memang wajib untuk dibayar. Bahkan meskipun sudah meninggal dunia, utang tetap akan dihisap.
Hal tersebut diungkapkan oleh ulama ternama Tanah Air, Gus Baha dalam sebuah tausyiah, bagi orang yang memiliki utang dan tak sanggup membayar.
Itulah mengapa perkara utang tidak boleh disepelekan oleh siapa pun. Lantas, bagaimana jika tidak ada kesanggupan untuk membayar utang dalam hal ini yang tidak mampu membayar? Simak ulasannya berikut ini:
BACA JUGA:Dipayungi Harta dan Tahta, Pria Pemilik 8 Weton Ini Calon Sultan, Rezekinya Tak Pernah Berhenti
Gus Baha memberikan solusi terkait hal tersebut.
“Misalnya di dunia Anda punya utang yang banyak, entah untuk kebaikan atau untuk yang lain, pokoknya utang banyak terus ingin tobat,” ungkap Gus Baha.
“Saya ajari Anda, kemungkinan dimaafkan itu kecil ketika utang banyak, meskipun ketika meninggal ditanya ‘yang punya salah Anda ampuni ya, kalau punya utang dibebaskan ya’,” sambung Gus Baha.
Gus Baha memberikan solusi terkait utang yang tak bisa terbayar, asalkan yang berutang merupakan kekasih Allah atau orang yang benar-benar sholeh.
“Nah, caranya begini, ini ada di hadist shahih. Yang penting Anda jadi kekasih Allah dulu, jadi orang benar dulu,”
“Utangmu kalau bisa dibayar, kalau terpaksa tidak bisa bayar ya biarkan, memang gak bisa kok,” ujar beliau.
Gus Baha juga memberikan contoh ketika terpaksa harus menjual rumah untuk membayar utang.
“Misalnya kamu harus jual rumah, malah istrimu tidak punya rumah,” jelas Gus Baha.
“Nah caranya gimana? Kalau kamu sholeh beneran, ini masyhur ya, jadi yang gak bisa diampuni Allah itu dain (utang), bahkan Nabi tidak bersedia menyalati orang punya utang,” kata Gus Baha.
BACA JUGA:Jadi Kaya di Usia 40 Tahun Bukan Mimpi, Cukup Terapkan 4 Tips Berikut
“Jadi cerita utang seperti ini, saya tidak main-main soal fatwa ini, Nabi itu, orang syahid saja dain (utan)nya dihisab apalagi yang tidak mati syahid,” sambung Gus Baha.