Tidak hanya tawaran dari pihak kepolisian, jumat pagi (6/1) dikatakan Silvia juga ada keluarga pelaku mendatangi sekolahnya.
Perwakilan keluarga pelaku itu menawarkan untuk berdamai, namun Silvia tetap menolak.
Peristiwa pemukulan ini terjadi Desember lalu di SMA Negeri 1 Kota Bengkulu. Sang guru yang menjadi korban, Silvia Firdaus, guru yang merangkap Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.
BACA JUGA:Ini Artis Berdarah Bengkulu, Nomor 3 Salah Satu Selebriti Terkaya
Awal mula kejadian ini, SA terlibat masalah dengan salah satu murid yang lain. SA disebut merusak kendaraan motor temannya itu.
Untuk menyelesaikan masalah ini, pihak sekolah memanggil kedua murid itu bersama orang tua mereka.
BACA JUGA:Kemendikbud Ristek Cari Calon Guru Penggerak, dari Bengkulu Masih Minim Pendaftar
Pihak sekolah lantas mengumpulkan semuanya di ruang BK. Setelah berbicara beberapa saat, korban Silvia yang ikut hadir dalam pertemuan ini menyodorkan surat teguran kepada SA dan orang tuanya.
Korban meminta SA dan orang tuanya menandatangani surat teguran tersebut. Namun SA menolak.
Keduanya mengira surat tersebut menandakan jika SA dikeluarkan dari sekolah. Walaupun seorang murid, SA menunjukan kepada gurunya jika dia emosi.
SA lantas keluar dari ruangan BK. Namun tidak lama kemudian SA kembali. Bukannya emosi sudah mereda, ternyata SA tambah emosi.
Dia langsung mengejar korban Silvia dan melepaskan pukulan. Tidak menggunakan tangan kosong, saat memukul korban Silvia ternyata SA menggunakan alat semacam besi yang dimasukan diantara jari tangan.
Pukulan SA mendarat di kening korban. Sangat keras. Sampai kening Silvia benjol.
BACA JUGA:Ternyata Bukan Kota Pekanbaru, Ini Daerah Terkaya di Provinsi Riau
"Awalnya mau menyelesaikan permasalahan pelaku dengan murid lainnya dengan mendatangkan pihak keluarga," ujar korban Silvia kepada RBTVCAMKOHA.COM.
Korban Silvia tidak terima dengan kejadian yang dialaminya itu. Dia kemudian melapor ke Polsek Ratu Agung. Laporan ini masih ditindaklanjuti, baik korban maupun terlapor sudah dimintai keterangan.