Upaya pengendalian sebaiknya dimulai sejak masa persiapan lahan dengan cara menanam tanaman penutup tanah seperti kacang-kacangan dan menanam koro benguk (Mucuna sp.). Upaya lainnya adalah mengeluarkan dan mengumpulkan kumbang secara manual dengan kawat berbentuk panah, maupun menggunakan insektisida dengan dosis satu sendok makan ke atas pupus daun kelapa sawit.
BACA JUGA:Waspada! Dampak El Nino September 2023, Produksi Beras dan Kelapa Sawit Bisa Anjlok
3. Ulat Api
Ada empat jenis hama ulat api yang biasa menyerang tanaman kelapa sawit, yaitu Setora nitens, Setothosea asigna, Darna trima, dan Parasa lepida. Serangan hama ulat tersebut dilakukan dengan menggerogoti bagian daun kelapa sawit, yang dimulai dari helaian daun bagian bawah. Mereka akan membuat daun hanya menyisakan lidi, bahkan dalam kondisi yang sangat parah tanaman bisa kehilangan daun hingga 50% – 90%.
Ulat api menyukai daun kelapa sawit tua, namun bila daun tua sudah habis dimakan, mereka akan mulai mengincar daun-daun muda. Untuk itu, pengendalian hama ini bisa dilakukan dengan cara mengambil dan membunuh ulat api yang menyerang bibit tanaman secara langsung, menggunakan agen antagonis, seperti Bacillus thuringiensis, Cordyceps militaris dan Multi-Nucleo Polyhydro Virus (MNPV), dan menyemprotkan larutan insektisida berbahan aktif Deltametrin dengan dosis 2 cc/liter air.
BACA JUGA:Pahami Baik-baik, Ini Urutan Pemupukan Kelapa Sawit Agar Cepat Berbuah Lebat
4. Nematoda
Berikutnya adalah hama nematoda Rhadinaphelenchus cocopilus yang menyerang akar tanaman kelapa sawit. Gejala yang ditimbulkan berupa daun-daun muda yang seharusnya membuka malah tergulung dan tumbuh tegak. Selain itu, daun juga berubah warna menjadi kuning dan mengering, serta tandan bunga membusuk dan tidak bisa membuka.
Dalam pengendalian hama ini, tanaman yang terserang akan diracun menggunakan natrium arsenit dan untuk memberantas sumber infeksi, tanaman akan dibongkar dan dibakar setelah tanaman mati.
BACA JUGA:Cara Jitu Merawat Bibit Sawit Biar Subur dan Cepat Besar, Terbukti!
5. Tungau
Hama tungau yang menyerang kelapa sawit adalah tungau merah (Oligonychus sp.). Mereka berukuran 0,5 mm, dan menyerang bagian daun dengan hidup di sepanjang tulang anak daun sambil mengisap cairan daun. Hal tersebut membuat warna daun berubah menjadi mengkilap dan kecoklatan.
Upaya pengendalian terhadap tungau merah ini dapat dilakukan dengan menyemprotkan akarisida yang berbahan aktif tetradion 75,2 gr/lt (Tedion 75 EC), dengan konsentrasi 0,1-0,2%.
BACA JUGA:Musim Kemarau, Petani Sawit Jangan Dulu Lakukan 3 Aktivitas Ini Biar Tidak Rugi
6. Penggerek Tandan Buah
Hama penggerek tandan buah adalah ngengat Tirathaba mundella. Hama ini akan menyerang tanaman dengan meletakkan telurnya pada tandan buah, lalu larvanya akan melubangi buah kelapa sawit. Gejala yang terlihat berupa bekas gerekan pada permukaan buah dan bunga, yakni berupa feses dan serat tanaman yang terikat oleh benang-benang liur larva.