BACA JUGA:Program Replanting Sawit,Pengadaan Pupuk Dan Bibit Wajib yang Bersertifikat
Pemupukan pada tahap pembibitan dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan cara dibenamkan 3-5 cm ke dalam tanah di sekitar bibit kelapa sawit. Adapun dosis pemupukan yang direkomendasikan adalah sebagai berikut:
• Untuk bibit usia 1-3 bulan, dosis pemupukan sekitar 30 gram per pohon.
• Untuk bibit usia 4-12 bulan, dosis pemupukan sekitar 75 gram per pohon.
Tahap 2: Tanaman Belum Menghasilkan (1 – 3 Tahun)
Urutan pemupukan kelapa sawit tahap kedua adalah ketika tanaman sudah tumbuh besar namun belum menghasilkan buah. Pada tahap ini, fokus pemupukan adalah untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman.
Yaitu untuk meningkatkan pertumbuhan daun dan cabang, sehingga kelapa sawit dapat tumbuh lebih subur dan siap untuk memasuki tahap berikutnya dan bisa menghasilkan buah.
BACA JUGA:Bukan Langsung Hapus Aplikasi, tapi Seperti Ini Cara Menonaktifkan Shopee PayLater
Jenis pupuk yang direkomendasikan adalah pupuk NPK 12-12-17-2+TE. Pupuk ini mengandung kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium yang berimbang untuk mendukung pertumbuhan vegetatif kelapa sawit.
Selain itu, pupuk ini juga mengandung unsur mikro (TE) yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan hara dalam tanaman. Adapun dosis, frekuensi, dan metode pemupukan yang direkomendasikan adalah sebagai berikut:
• Dosis yang direkomendasikan adalah sekitar 2-2,5 kg per pohon.
• Frekuensi pemupukan dilakukan 2-3 kali dalam setahun.
• Metode pemupukan dilakukan dengan cara dibenamkan dalam tanah pada kedalaman 10-15 cm atau disebarkan di sekeliling tanaman dengan radius 2/3 dari tajuk kelapa sawit.
Tahap 3: Tanaman Menghasilkan (4 – >20 tahun)
Pada tahap terakhir ini, tanaman telah tumbuh sempurna dan siap menghasilkan buah. Karena itu, fokus pemupukan adalah untuk memicu dan meningkatkan produksi buah kelapa sawit.
Kandungan hara yang diperlukan pada tahap ini berbeda dengan tahap sebelumnya, karena kelapa sawit membutuhkan lebih banyak kalium (K) untuk meningkatkan produksi buah.