Kerusakan yang disebabkan ulat kantung adalah daun tidak utuh lagi, rusak dan berlubang. Kerusakan helaian daun dimulai dari lapisan epidermisnya. Kerusakan lebih lanjut adalah mongering nya daun yang menyebabkan tajuk bagian bawah berwarna abu-abu dan hanya daun muda yang masih berwarna hijau.
BACA JUGA:Jangan Sembarang Tanam, Ini 9 Jenis Tanah yang Cocok untuk Budidaya Kelapa Sawit
Cara Pengendalian
1. Pengendalian biologis
Parasitoid yang sering digunakan untuk mengendalikan hama ulat kantung antara lain parasitoid Trichogramma sp., Xanthopimpla sp., Pediobius sp., dan lalat tachinid., serta predator Sycanus sp. mempengaruhi populasi ulat kantung Mahasena corbetti. Penggunaan Bacillus thuringiensis (Bt) sebagai insektisida biologi.
2. Pengendalian mekanis
Pengendalian hama secara mekanis mencakup usaha untuk menghilangkan secara langsung hama serangga yang menyerang tanaman. Pengendalian mekanis ini biasanya bersifat manual, yaitu dengan cara pemangkasan pelepah yang terdapat banyak larva ulat, mengambil larva yang sedang menyerang dengan tangan secara langsung, menumpuk dan kemudian membakarnya.
BACA JUGA:4 Jenis Replanting Kelapa Sawit yang Perlu Diketahui, Serta Kekurangan dan Kelebihannya
3. Pengendalian kimiawi
Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida yang bersifat sistemik. Pada Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dapat diaplikasikan dengan infus akar dengan insektisida sistemik berbahan aktif Asefat (20gr/200 ml/pohon) dan Dimehipo (10 – 20 ml/pohon). Jika menggunakan Mist Blower atau Knapsack Sprayer (dosis Asefat 500 cc/ ha).
Sedangkan pada Tanaman Menghasilkan (TM) dengan aplikasi injeksi batang dengan insektisida Asefat (dosis 10-15 gr/100 ml/pohon) dan Dimehipo (dosis 10-20 ml/pohon).
BACA JUGA:Yuk Simak 7 Jenis Hama Berbahaya Untuk Kelapa Sawit dan Cara Mengendalikannya, Petani Wajib Tahu
Pengendalian hama ulat kantung M. corbetti harus memperhatikan tingkat serangan di lapangan.
- Ringan <5 (TBm) <7 TM)
- Sedang 5 – 10 (TBM) 7-9 (TM)
- Berat ≥10 (TBM) ≥ 10 (TM)