NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Ulat kantung (Metisa plana) merupakan hama dari Ordo Lepidoptera dan Famili Psychidae yang aktif pada tanaman inang.
Hama tersebut menjadi sorotan penuh oleh petani sawit, karena dapat mengganggu kelangsungan hidup tanaman budidaya. Serangan yang ditimbulkan oleh ulat kantung yaitu daun tidak utuh, rusak, dan berlubang. Kerusakan daun dimulai dari lapisan epidermis bagian atas, kemudian berlanjut pada kondisi daun mengering yang menyebabkan tajuk daun bagian bawah berwarna kelabu, hingga akhirnya daun tidak bisa melakukan fotosintesis dengan baik.
BACA JUGA:Mau Panen Sawit Melimpah? Ini 7 Cara Budidaya Kelapa Sawit dari Awal Hingga Panen
Parahnya, hama ini tidak akan berhenti memakan daun sampai tanaman tersebut mati.
Dilihat dari siklus hidupnya, hama ini memiliki tipe metamorfosis sempurna mulai dari telur, larva, pupa dan imago.
Pada stadia telur, ulat akan menetas dalam waktu 18 hari di dalam kantung imago betina.
BACA JUGA:Ketahui 6 Jenis Penyakit pada Tanaman Sawit, Serta Cara Penanganan yang Tepat
Telur tersebut berwarna kuning pucat yang memiliki lapisan halus. Ketika menjelang penetasan warna telur berubah menjadi kecoklatan. Panjang ulat betina sekitar 5 cm, sedangkan ulat jantan 3 cm.
Umur ulat ini bisa mencapai 4 bulan dengan memakan daun tanaman dengan sangat rakus. Kemudian, pada stadia pupa ulat akan berubah menjadi pupa di dalam kantung dengan posisi kepala berada di belakang. Umur pupa diperkirakan kurang lebih satu bulan.
BACA JUGA:Tanam Sawit di Lahan Gambut? Ini 4 Tips Agar Produksi TBS Sawit Tetap Maksimal
Setelah itu, pupa jantan akan berubah menjadi ngengat bersayap, sedangkan pupa betina berubah menjadi imago tidak bersayap.
Kerusakan yang diakibatkan ulat kantung harus dikendalikan segera mungkin secara efektif dan efisien.
BACA JUGA:Jangan Sembarang Tanam, Ini 9 Jenis Tanah yang Cocok untuk Budidaya Kelapa Sawit
Gejala Serangan
Ulat muda sudah dapat mengeluarkan benang sutra untuk menggantung, yang kemudian digunakan untuk menyebar dengan bantuan angin, setelah menetap di satu tempat ulat kantung membentuk kantung sendiri. Ulat ini bergerak dengan mengeluarkan kepala dan sebagian badanya untuk memakan daun, bunga, ataupun kulit tanaman sehingga menyebabkan daun berlubang dan menggulung karena ulat ini membentuk kantung.