BACA JUGA:Mau Panen Sawit Melimpah? Ini 7 Cara Budidaya Kelapa Sawit dari Awal Hingga Panen
• Kadar Air Yang Lembab
Cangkang sawit mengandung kadar air yang lembab (moisture in Analysis) sebesar 15-25% (As received) atau 8 – 11% (Air Dried Basis). Kandungan air yang cukup tinggi ini perlu diperhatikan dalam penggunaannya sebagai bahan bakar atau pupuk. Sebab, kadar air yang terlalu tinggi dapat mempengaruhi efisiensi pembakaran dan kualitas pupuk yang dihasilkan.
• Kadar Abu Yang Minim
Cangkang sawit juga memiliki kadar abu (ash content) yang minim, yaitu sekitar 1-3%. Kandungan abu yang rendah ini membuat cangkang sawit menjadi bahan bakar yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Selain itu, rendahnya kadar abu juga memudahkan pengolahan cangkang sawit menjadi pupuk organik
BACA JUGA:Ketahui 6 Jenis Penyakit pada Tanaman Sawit, Serta Cara Penanganan yang Tepat
• Kadar Penguapan Yang Tinggi
Kandungan lain yang terdapat pada cangkang sawit adalah kadar penguapan yang lumayan tinggi (volatile matter) yakni berkisar 68 – 70%. Kandungan ini menandakan bahwa cangkang sawit mudah terbakar dan cocok digunakan sebagai bahan bakar alternatif. Dalam aplikasinya sebagai pupuk, kadar penguapan yang tinggi juga membantu mempercepat proses dekomposisi dan meningkatkan kualitas tanah.
• Kandungan Karbon Aktif Yang Tinggi
Cangkang sawit juga mengandung Karbon Aktif sekitar murni (fixed carbon) kurang lebih sebanyak 20-22%. Kandungan ini membuat cangkang sawit cocok digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan, terutama dalam aplikasi industri.
BACA JUGA:Tanam Sawit di Lahan Gambut? Ini 4 Tips Agar Produksi TBS Sawit Tetap Maksimal
• Kandungan Kalori Yang Tinggi
Kandungan kalori yang terdapat pada cangkang sawit juga cukup tinggi, yakni lebih dari 4.200 Kcal. Kandungan kalori yang tinggi ini menjadikan cangkang sawit sebagai bahan bakar alternatif yang potensial dalam menggantikan sumber energi fosil.
Lalu, Apa Manfaat Dan Kegunaan Cangkang Sawit?
Cangkang sawit sering dianggap sebagai limbah yang tidak memiliki nilai ekonomis dan seringkali diabaikan begitu saja.
BACA JUGA:Jangan Sembarang Tanam, Ini 9 Jenis Tanah yang Cocok untuk Budidaya Kelapa Sawit