7. Seroma
Seroma adalah suatu kondisi yang terjadi ketika serum atau cairan tubuh steril menggenang di bawah permukaan kulit.
Kondisi tersebut kemudian mengakibatkan pembengkakan dan terkadang nyeri, atau menimbulkan infeksi. Seroma merupakan komplikasi paling umum operasi plastik pengencangan perut, terjadi pada 15 hingga 30 persen pasien yang menjalani operasi.
BACA JUGA:Dugaan Penganiayaan Warga oleh Oknum Anggota, Ini Penjelasan Kodim Seluma
8. Komplikasi Anestesi
Anestesi adalah obat bius yang memungkinkan pasien menjalani operasi tanpa merasakan rasa sakit. Anestesi umum terkadang dapat menyebabkan komplikasi seperti infeksi paru-paru, stroke, serangan jantung, dan kematian.
Terbangun saat operasi sebenarnya sangat jarang terjadi, tetapi ada risikonya. Risiko anestesi yang lebih umum termasuk diantaranya gemetar, mual dan muntah, serta bangun dengan bingung atau disorientasi.
BACA JUGA:Dugaan Penganiayaan Warga oleh Oknum Anggota, Ini Penjelasan Kodim Seluma
9. Kematian
Kematian menjadi risiko operasi plastik yang paling jarang terjadi. Persentasenya bahkan mungkin kurang dari satu persen.
Data dari Plastic and Reconstructive Surgery (2019) menunjukkan sepanjang tahun 2012 hingga 2017 terjadi 42 kematian di Amerika Serikat akibat prosedur operasi plastik.
Setidaknya, 25 kasus kematian akibat operasi plastik terjadi akibat trombosis vena dalam dan emboli paru.
BACA JUGA:Bukan Level Kita, Orang Ini Pernah Kalah Judi Rp 4 Triliun Kurang dari 24 Jam
Selain risiko tersebut, perlu juga diketahui komplikasi operasi plastik lebih sering terjadi pada perokok, lansia, dan orang dengan obesitas. Untuk mengurangi risiko yang tidak diinginkan, sebaiknya berkonsultasi kepada ahli bedah plastik.
Kemudian sebelum melakukan operasi plastik, sangat penting mengetahui reputasi tempat atau fasilitas kesehatan yang dituju.
(Tim Liputan)