BACA JUGA:Lowongan Kerja Pendamping Lokal Desa, Pendapatan hingga Rp 9 Juta per Bulan, Pendidikan Minimal SMA
3. Istirahat Sosial
Salah satu dari jenis-jenis istirahat adalah istirahat sosial. Hal ini bertujuan untuk memberikan waktu agar dapat terhubung dengan diri sendiri dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama orang-orang terdekat. Beberapa hal yang sering menyebabkan munculnya rasa lelah secara sosial adalah hubungan toxic atau terlalu sering berada di tempat ramai. Karenanya, beristirahatlah dengan menjauhi keramaian sejenak dan menghindari pergaulan atau hubungan dengan orang yang cenderung tidak sehat.
BACA JUGA:Seleksi Pendamping Lokal Desa, Lulusan SMA Bisa Daftar, Segini Gaji yang Bakal Diterima
4. Istirahat Emosional
Lelah secara emosional biasanya ditandai dengan sikap mudah marah, sedih, bahkan menangis. Kurang istirahat emosional dapat menyebabkan seseorang mengalami tekanan, sulit berhenti menjadi people pleaser, serta sulit terbuka dengan perasaannya. Oleh karena itu, istirahat emosional lebih bertujuan sebagai bentuk upaya pengendalian diri.
Jika mengalami beberapa gejala yang mengarah pada kelelahan emosional tersebut, cobalah beristirahat sejenak untuk mencapai ketenangan batin. Tidak jauh berbeda dengan istirahat mental, cobalah mengendalikan emosional diri dengan menghabiskan waktu sendiri (me time), journaling, atau menekuni hobi.
5. Istirahat Spiritual
Beberapa orang mungkin merasa tidak terhubung dengan kehidupan serta dunia di sekitar mereka sehingga merasa kosong, hidup seperti tidak bermakna, dan seperti tidak memiliki tujuan hidup. Pada saat inilah diperlukan istirahat spiritual.
BACA JUGA:Punya Anak Balita, Begini Cara Daftarnya untuk Dapat Bansos Rp 3 Juta per Tahun
Melakukan istirahat spiritual dapat membantu menemukan kembali tujuan hidup dan mensyukuri apa yang sudah dimiliki. Hal ini bisa dilakukan dengan berdoa, mengikuti acara amal, bergabung dengan kegiatan komunitas, atau melakukan teknik meditasi mindfulness.
6. Istirahat Kreatif
Seseorang yang aktivitas sehari-harinya dituntut untuk selalu berpikir kreatif dan menghasilkan ide atau insight menarik terkadang juga memerlukan istirahat kreatif atau creative rest. Hal ini bertujuan untuk menjernihkan pikiran dari perasaan buntu atau creative block serta mengatasi burnout.
Istirahat kreatif bisa dilakukan dengan menjelajahi alam, menonton pertunjukkan atau konser, membaca novel, hingga mengunjungi tempat-tempat baru yang bisa memberikan inspirasi. Memaksakan otak untuk mencari ide baru tanpa beristirahat justru tidak akan membantu.