BENGKULU UTARA, RBTVCAMKOHA.COM - Baru-baru memanas hubungan antara kepala desa (kades) dan perangkat desa di beberapa wilayah di Kabupaten Bengkulu Utara.
Pemicunya, adanya upaya pemecatan perangkat desa oleh sejumlah kepala desa baru yang dilantik Mei 2020 lalu.
Teranyar, 12 kades desa di wilayah Kecamatan Air Besi lagi menelaah dan ingin menembus regulasi pemecatan perangkatnya. Artinya jika upaya itu berhasil, akan ada ratusan perangkat desa yang diberhentikan.
BACA JUGA:Mantan Kades dan Pendamping Desa Palsukan SPJ Dana Desa
Di Kecamatan Air Besi sendiri, dari 15 kepala desa yang ada, 12 telah mengikuti pilkades serentak 2022 lalu. Dan hanya 1 kades incumbent yang dapat mempertahankan jabatan kepala desa. Sedangkan 11 lainnya merupakan kades wajah baru.
BACA JUGA:Oknum Mantan Kades Jarang Pulang ke Desa. Bagaimana Nasib Istri Pertamanya?
Salah satu upaya yang nampak, koordinasi dan konsolidasi telah dilakukan 11 Januari lalu, yang digagas Ketua Forum Koordinasi Kepala Desa (FKKD) Kecamatan Air Besi Sarkawi, dihadiri camat dan inspektorat.
Alasan pemecatan, dikatakan bahwa banyak perangkat desa sudah tidak mampu bekerja sesuai tupoksi. Dianggap akan menghambat capaian visi misi kades. Bahkan Ketua FKKD Air Besi mengaku sudah memberikan surat peringatan (SP) ke dua kepada perangkatnya.
BACA JUGA:Kades Kertapati Bengkulu Tengah Ditahan Jaksa
"Tercapainya visi dan misi kepala desa itu, 70 persen di tangan kepala desa," tegas Sarkawi.
Langkah para kepala desa ini diduga merupakan salah satu upaya menebus "janji politik" saat mencalom sebagai kades.
Tidak bisa dipungkiri, saat ini menjadi kades seperti sudah menjadi salah satu pilihan karir. Untuk bertarung dan menang pun terkadang calon kades rela mengeluarkan biaya yak tak sedikit.
BACA JUGA:7 Potensi Wisata Alam Ada di Desa Ini, Anggaran Bangun Jalannya Rp 3 Miliar
Tidak hanya modal finansial, memiliki tim sukses yang solid juga sangat menentukan. Tak sedikit tim sukses para calon kades berkorban waktu, tenaga, keluarga bahkan dukungan dana, agar calon yang dipegang dapat menang di medan tempur.
Nah, bargaining yang diharapkan setelah sang calon kades berhasil menduduki jabatan pun bermacam-macam. Banyak kepentingan yang mungkin ada di sana. Salah satunya, ikut ditarik menjadi perangkat desa.