Lingkungan dapat menjadi hal yang membuat anak kewalahan, keramaian, berisik, tempat yang tidak nyaman dapat membuat anak mengamuk.
3. Tidak menyukai orang yang ada disekitarnya salah satu penyebab tantrum bisa terjadi karena anak baru bertengkar dengan saudara atau teman mainnya. Hal ini bisa teratasi dengan sendirinya. Namun, jika berlangsung dalam beberapa hari, sebaiknya orang tua memberikan pemahaman kepada anak.
4. Kalimat orang tua
Anak mengalami tantrum juga dapat disebabkan oleh kalimat atau kata-kata orang tua yang dapat menyakiti hatinya. Kalimat tidak boleh, atau kalimat yang secara sengaja dan tidak sengaja dilontarkan oleh orang tua.
BACA JUGA:9 Rekomendasi Parfum Wangi Bayi dan Tahan Lama, Cocok untuk Kaum Remaja
Jika anak mengalami tantrum jangan panik. Hindari memberikan kekerasan kepada anak lakukan ini karena jenis pola asuh yang seperti ini akan memperburuk kondisi.
1. Tangani Perilaku Agresifnya
ika anak Anda melakukan sesuatu yang sifatnya agresif, misalnya menendang, memukul, membanting, melempar, dan sebagainya, tangani perilaku itu dengan segera. Beritahukan dengan cara lembut bahwa menyakiti orang lain adalah tindakan yang tidak baik dan tidak disukai semua orang.
Dalam kondisi ini, orangtua dilarang menggunakan tindakan keras yang menyakitkan, karena tidak akan efektif untuk mengatasi tantrum.
2. Biarkan Anak Marah
Terkadang anak hanya perlu melampiaskan amarahnya. Jadi, biarkan saja dia marah, selama tidak melakukan hal yang membahayakan diri mereka. Cara ini diyakini dapat membantu anak-anak belajar melampiaskan amarah dengan cara yang tidak merusak dan mengendalikan diri tanpa harus adu mulut dengan orangtuanya.
BACA JUGA:95 Ide Nama Bayi Laki-laki Pembawa Rezeki dari A-Z, Bisa Disematkan pada Si Kecil
3. Bujuk Si Kecil Melakukan Kegiatan Menyenangkan
Anak-anak terkadang sulit memahami ucapan orangtuanya yang bertele-tele, apalagi saat terjadi tantrum. Salah satu cara untuk mengalihkan perhatiannya adalah dengan mengajaknya melakukan sesuatu di luar amarahnya. Misalkan ajak anak untuk menanam bunga, menggambar dan mewarnai, berpetualang dll.
4. Temani Anak
Disaat anak sedang mengalami tantrum, tetap tenang temani mereka, menemani anak berguna agar anak tidak merasa diabaikan sekaligus menghindari tantrum yang dapat membahayakan anak.