Orang Tua Jangan Abai, Ada 7 Jenis Penyakit Stunting Akibat Anak Kurang Nutrisi dan Asupan Gizi

Jumat 01-12-2023,17:14 WIB
Reporter : Putri Nurhidayati
Editor : Agus Faizar

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Tubuh membutuhkan beragam nutrisi, mulai dari karbohidrat, protein, serat, vitamin, dan lainnya agar bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Jika setiap nutrisi tidak dipenuhi dengan cukup, kemungkinan gizi buruk yang menyebabkan gangguan kesehatan pada tubuh dapat terjadi.

Gizi buruk pada anak akan membuat anak mengalami perkembangan mental yang buruk hingga berujung pada prestasi yang kurang optimal.  Kondisi gizi buruk pada anak tidak dapat dianggap remeh. Terlebih lagi, masalah tersebut masih menjadi salah satu persoalan kesehatan utama di dunia, khususnya anak-anak di negara berkembang. 

BACA JUGA:Berisiko Tinggi Bagi Ibu Hamil, Segera Periksa Ke Dokter Jika Mengalami 8 Tanda Berikut

Di negara berkembang, termasuk Indonesia, bencana kekurangan gizi memang masih berlangsung dan menjadi pusat perhatian utama. Bayi dan balita menjadi korban paling banyak dalam kasus ini. Bayi dan balita yang mengalami kekurangan gizi dalam jangka waktu panjang akan mengalami masalah terkait kesehatan dan perkembangan tubuh.

Penting bagi orang tua untuk lebih mengenali ragam masalah kesehatan akibat dari gizi buruk pada anak beserta gejala-gejalanya agar anak segera mendapat penanganan optimal.

BACA JUGA:Cegah dan Kenali Ciri Stunting, Bumil Wajib Penuhi Asupan Gizi dan Nutrisi Sejak Janin dalam Kandungan

Berikut beberapa jenis masalah kesehatan yang dapat timbul akibat gizi buruk pada anak: 

1. Anemia

Anemia adalah kondisi kekurangan sel darah merah. Terdapat beragam jenis anemia, tapi paling umum adalah anemia kekurangan zat besi.  Penyakit Anemia biasanya ditandai dengan tubuh lemah dan lesu, kesemutan di kaki, detak jantung cepat, nyeri dan radang lidah, kulit pucat, sesak napas, dan sakit dada.

Pastikan anak tidak mengalami salah satu maupun kombinasi masalah kesehatan di atas denga, senantiasa memantau kebutuhan gizi anak secara seimbang. Mulai dari memaksimalkan ASI eksklusif, terampil dalam menyajikan menu MPASI bernutrisi, hingga memastikan menu makan anak mencukupi nutrisi hariannya. 

BACA JUGA:Ketika Usia Anak 0 Bulan Sampai 3 Tahun, Seharusnya Perkembangan Motoriknya Sudah Seperti Ini

2. Marasmus

Marasmus merupakan penyakit yang disebabkan karena tubuh manusia kekurangan kalori dan protein. Marasmus banyak ditemukan pada anak-anak atau bayi berumur dibawah satu tahun.  Marasmus biasanya membuat tubuh jadi jauh lebih kurus, berat badan yang sangat rendah dan tidak mampu beraktivitas dengan normal.

3. Kwashiorkor

Penyakit kwashiorkor pada bayi dan balita usia 1-3 tahun yang diakibatkan oleh kekurangan protein, vitamin, dan mineral akut.  Kondisinya mirip seperti marasmus, tetapi penderita kwashiorkor terdapat edema di bagian kaki.

Kategori :