NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Sudah menjadi rahasia umum jika Indonesia memiliki beragam makanan khas Nusantara.
Salah satunya makanan dari Medan. Provinsi Sumatera Utara ini menyimpan banyak warisan citarasa yang tidak perlu diragukan lagi kelezatannya. Kota Medan merupakan ibu kota dari Sumatera Utara (Sumut), bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kota Medan menjadi kota terbesar ketiga setelah Jakarta dan Surabaya, dan mendapat predikat sebagai kota metropolitan. Selain karena ragam budaya serta menyimpan banyak tempat wisata, Medan juga menyimpan ragam makanan khas, seperti kue- kue tradisional.
BACA JUGA:Suka Rumah Konsep Estetik, Berikut Ini 14 Motif Keramik Rekomendasi Buat Wujudkan Rumah Impian Anda
Salah satu kuliner yang terkenal dari Medan seperti bika ambon dan bolu meranti misalnya.
Selain dua kuliner tersebut ibu kota Provinsi Sumatera Utara ini juga menawarkan beragam citarasa unik dari deretan kue-kue basah tradisional.
Medan memang memiliki sejuta pesona apalagi untuk soal kulinernya, seperti berikut :
1. Lappet
Lappet adalah kue tradisional suku Batak yang berasal dari daerah Tapanuli di Sumatera Utara. Kue ini terbuat dari campuran tepung beras atau tepung ketan, dengan parutan kelapa serta gula aren.
BACA JUGA:Orang Banjarmasin Pasti Tahu, 13 Kue Tradisional Ini Katanya Bikin Candu, Salah Satunya Bobongko
Kue ini akan dibungkus dengan daun pisang dan dibentuk seperti bentuk limas. Lalu, dimasak dengan cara dikukus.
Lappet yang terkenal enak itu asalnya dari Siborong-borong, tapi bisa didapatkan di daerah bagian Sumatera Utara lainnya. Kue ini sering didapati di pesta-pesta pernikahan suku batak. Kue ini biasanya disajikan dalam keadaan panas dengan minuman teh manis atau kopi.
2. Pohul-Pohul
Kue ini hanya dibentuk dengan kepalan jari tangan, karena itulah nama kue ini pohul-pohul yang artinya "kepalan tangan". Kue ini terbuat dari tepung beras, kelapa parut, dan gula merah. Ketiga bahan tersebut dicampur dan ditambahkan dengan sedikit air masak.
Dalam adat batak sendiri kue ini memiliki dua makna yaitu, makna pertama adalah karena kue ini dibuat dengan dikepal kuat-kuat menggambarkan hasil diskusi (marhusip) yang kuat.