Makanan Favorit Sejuta Umat, Begini Dampaknya Terlalu Sering Mengkonsumsi Mie Instant, Bahaya untuk Anak-anak

Jumat 08-12-2023,11:48 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Agus Faizar

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM –  "Makanan favorit sejuta umat" mencerminkan popularitas dan penerimaan yang luas di kalangan masyarakat. Mi instan memang telah menjadi pilihan yang populer karena kenyamanan dalam persiapan, waktu singkat yang dibutuhkan untuk memasak, dan variasi rasa yang dapat memenuhi selera beragam.

Kepraktisan mi instan membuatnya menjadi pilihan yang cocok untuk gaya hidup yang sibuk dan serba cepat. Selain itu, harga yang terjangkau juga dapat menjadi faktor penentu, membuat mi instan menjadi solusi makanan yang ekonomis untuk banyak orang.

BACA JUGA:8 Resep Kuliner Zaman Nabi Muhammad, Nomor 4 Favorit Orang Indonesia

Makanan enak tersebut meningkat sebanyak 4,98% dari tahun sebelumnya atau sebesar 13,27 miliar bungkus per tahun 2021. Jumlah ini mengantarkan negara kita menjadi konsumen mi instan tertinggi kedua di dunia, setelah Tiongkok dengan angka yang cukup signifikan, yakni 43,99 miliar bungkus.

Fenomena ini juga menjadikan perubahan pola konsumsi masyarakat, di mana ketersediaan dan kemudahan menjadi faktor utama dalam memilih makanan. Meskipun mi instan menjadi pilihan yang populer dan praktis, segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik ya! mengkonsumsinya terlalu sering dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan. 

Mi instan cenderung rendah serat dan nutrisi esensial lainnya dibandingkan dengan makanan yang lebih seimbang dan alami. Beberapa risiko kesehatan yang dapat terkait dengan konsumsi mi instan secara berlebihan meliputi:

1. Kurangnya Nutrisi Esensial 

Dampak kurangnya nutrisi esensial yang dapat terjadi akibat konsumsi mi instan yang berlebihan yaitu kekurangan vitamin dan mineral. Mi instan cenderung memiliki kandungan nutrisi yang terbatas dibandingkan dengan makanan yang lebih alami dan sehat. Kekurangan vitamin dan mineral tertentu, seperti vitamin A, vitamin C, kalsium, dan zat besi, dapat muncul jika mi instan menjadi sumber utama asupan makanan. Hal ini dapat mengakibatkan masalah kesehatan jangka panjang, termasuk risiko penyakit peradangan dan gangguan pertumbuhan.

Kekurangan Serat, mie instan biasanya rendah serat, yang penting untuk kesehatan pencernaan. Kurangnya serat dalam diet dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti sembelit, dan meningkatkan risiko penyakit usus besar. Anak-anak yang mengandalkan mi instan sebagai makanan utama mereka dapat mengalami dampak yang lebih signifikan. Kekurangan nutrisi esensial dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan fisik dan kognitif anak-anak, sehingga perlu perhatian khusus terhadap pola makan mereka.

Kurangnya nutrisi esensial dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, osteoporosis, dan masalah kesehatan lainnya. Asupan nutrisi yang kurang dapat memengaruhi daya tahan tubuh, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.

2. Kandungan Garam dan Lemak Tinggi 

Mi instan seringkali mengandung tingkat garam yang tinggi, dan konsumsi garam berlebih dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk:

• Tekanan Darah Tinggi: Garam berlebih dapat menyebabkan retensi air dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat meningkatkan tekanan darah. Tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

• Gangguan Ginjal: Asupan garam yang tinggi juga dapat memberikan beban tambahan pada ginjal dan berkontribusi pada perkembangan penyakit ginjal.

• Kandungan Lemak Tinggi:

Kategori :