Wajib Tahu, Konsumsi Mie Instan Berlebihan Memicu Efek Tekanan Darah Tinggi, Idealnya Konsumsinya Bagaimana?

Jumat 08-12-2023,17:11 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Agus Faizar

BACA JUGA:Untuk Anak Kos, Ini Dampak Buruk Konsumsi Mie Instan Secara Berlebihan, Bisa Bahaya

Umumnya, disarankan untuk mengonsumsi mi instan dalam jumlah terbatas, sekitar satu hingga dua porsi dalam satu minggu. Ada juga pandangan yang lebih konservatif yang merekomendasikan konsumsi mi instan hanya satu hingga dua kali dalam sebulan. Menjaga frekuensi konsumsi yang rendah dianggap dapat membantu menjaga kesehatan tubuh.

Meski ada pendapat bahwa menambahkan sayuran ke mi instan bisa meningkatkan nilai gizinya, namun faktanya, makanan sehat seperti sayur dan buah tidak sepenuhnya dapat mengatasi efek negatif dari mi instan. Kandungan tinggi natrium, MSG, dan pengawet dalam mi instan tetap menjadi perhatian utama.

BACA JUGA:Jangan Terlalu Sering, Begini Dampak pada Anak jika Terlalu Banyak Makan Mie Instan

Menyadari tingginya kadar lemak, lemak jenuh, dan natrium, serta rendahnya protein, vitamin, dan mineral dalam mi instan sangat penting untuk membuat keputusan yang bijak dalam konsumsi makanan ini.

Penting untuk disadari bahwa mi instan, meskipun menjadi favorit di kalangan masyarakat, memiliki kandungan nutrisi yang perlu diperhatikan dalam konteks kesehatan. Kandungan lemak, lemak jenuh, dan natrium yang tinggi, sejalan dengan ketersediaan protein, vitamin, dan mineral yang terbatas, menjadikan mi instan sebagai pilihan makanan yang mungkin perlu dikonsumsi dengan bijak.

Dalam setiap bungkus mi instan lengkap dengan satu paket bumbu, terdapat kandungan natrium yang mencapai 1.700 miligram. Angka ini mencerminkan peningkatan sebanyak 85% dari rekomendasi jumlah asupan natrium harian yang dianjurkan. Fakta ini menjadi perhatian serius, mengingat risiko tekanan darah tinggi dan penyakit stroke yang dapat meningkat akibat konsumsi garam atau natrium yang berlebihan.

BACA JUGA:Begini Cara Aman Makan Mie Instan Biar Tetap Sehat, Salah Satunya Kurangi Bumbu Bawaan Mie Instan

Konsekuensi sering makan mi instan dapat melibatkan peningkatan risiko terkena penyakit metabolisme, diabetes, dan stroke. Dengan demikian, penting bagi individu untuk memahami batasan konsumsi mi instan dalam seminggu sebagai langkah awal untuk mengelola risiko kesehatan yang mungkin timbul akibat kebiasaan makan ini.

Oleh karena itu, menjaga keseimbangan dan keberagaman dalam pola makan, serta membatasi konsumsi mi instan menjadi langkah penting untuk mendukung kesehatan tubuh. Kesadaran akan dampak kesehatan dari makanan instan ini dapat menjadi pijakan untuk membuat pilihan makanan yang lebih sehat, memprioritaskan gizi yang tepat, dan menghindari risiko penyakit yang mungkin timbul.

BACA JUGA:Selain Mie Ayam, Ini Mie Tradisional Milik Indonesia yang Tak Kalah Enak

Seiring dengan itu, penting juga untuk menrapkan pola makan yang seimbang, mencakup makanan bergizi dan segar.

(Sheila Silvina)

Kategori :