Luhut: Seluruh BBM akan Gunakan Minyak Sawit

Jumat 20-01-2023,05:30 WIB
Reporter : Tim
Editor : ahmad afandi

Potensi Minyak Sawit 

 

Indonesia sendiri diklaim oleh Luhut punya potensi minyak sawit yang salah satunya terbesar di dunia.

Mengutip dari Antara pada Kamis, 19 Januari 2023, sebagai produsen Crude Palm Oil (CPO) dan biodiesel terbesar di dunia, Indonesia telah mengimplementasikan program mandatori penggunaan biodiesel berbasis minyak sawit sejak 2008.

Pemerintah Indonesia juga menurut Luhut sudah melakukan moratorium izin perkebunan kelapa sawit agar tingkat produktivitas bisa ditingkatkan dari 2,3 ton per hektar menjadi 8-10 ton per hektar. Ditargetkan kebijakan ini bisa diwujudkan 10-15 tahun ke depan.

Program mandatori dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi impor bahan bakar fosil yang utamanya adalah bahan bakar diesel. Selain itu kebijakan ini juga dipercaya akan meningkatkan penggunaan energi terbarukan serta mengurangi emisi dari penggunaan bahan bakar fosil.

"Indonesia sudah membangun kolaborasi dengan Malaysia. Saya rasa 74 persen (minyak sawit) akan berasal dari dua negara ini," ujarnya.

BACA JUGA:Perdana, Cangkang Sawit Bengkulu Masuk Negeri Sakura

Potensi Sawit Bengkulu

 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kelapa sawit merupakan komoditas tanaman perkebunan dengan produksi terbesar di Bengkulu. Tercatat, produksi kelapa sawit di wilayah tersebut sebesar 234,83 ribu ton pada 2020.

Kendati demikian, produksi kelapa sawit di Bengkulu pada 2020 mengalami penurunan yang signifikan, yakni sebesar 70% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 776,59 ribu ton. Sementara, luas areal tanamnya bertambah 1,33% dari 209,18 ribu hektar (ha) pada tahun 2019 menjadi 211,98 ribu ha pada tahun lalu.

BACA JUGA:Bulan Depan Ekspor 10 Ribu Ton Cangkang Sawit, Potensi Bengkulu Luar Biasa

Selain kelapa sawit, karet merupakan komoditas unggulan kedua di Bengkulu dengan produksi mencapai 85,24 ribu ton pada 2020. Jumlah itu turun 14,1% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 99,26 ribu ton.

Sementara itu, komoditas kopi mengalami peningkatan produksi 0,2% dari 62,49 ribu ton pada tahun 2019 menjadi 62,61 ribu ton pada tahun lalu. Kemudian, produksi kelapa di Bengkulu sebesar 9,54 ribu ton pada 2020, turun 4,8% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 10,02 ribu ton.

BACA JUGA:Biaya Administrasi 0 Persen, KUR BSI Bisa Cair Rp 50 Juta, Siapkan 3 Syarat Ini

Kategori :