NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Mitos seputar kesehatan seringkali menyebar di masyarakat dan dapat dipercayai karena kurangnya pengetahuan. Salah satu contohnya adalah mitos-mitos yang terkait dengan penyakit asam urat.
Penyakit ini dikenal dalam istilah medis sebagai gout, merupakan kondisi yang timbul karena penumpukan kristal monosodium urat. Akumulasi tersebut menyebabkan peradangan pada persendian, dengan potensi dampak pada setiap sendi di tubuh.
Prevalensi dan kejadian asam urat diperkirakan akan meningkat di seluruh dunia. Meskipun angkanya relatif kecil, mitos seputar penyakit asam urat tumbuh subur di sekitar kita.
BACA JUGA:Selain di Obati, Dengan Panduan Pola Hidup Sehat Berikut, Asam Urat Anda Bisa Sembuh Kok
Keyakinan pada mitos-mitos tersebut akhirnya dapat memengaruhi upaya pencegahan asam urat, meningkatkan potensi kerentanan kita terhadap penyakit ini.
Berikut beberapa mitos mengenai penyakit asam urat:
1. Asam Urat Lebih Rentan dialami Pria
Faktanya, baik pria maupun wanita berisiko mengembangkan penyakit asam urat. Meskipun lebih umum terjadi pada pria, terutama di usia yang lebih muda, Profesor Herbert Baraf, MD, dari Pusat Medis Universitas George Washington, menjelaskan bahwa kejadian asam urat pada pria bisa 10 kali lebih sering dibandingkan wanita, terutama hingga masa menopause wanita.
BACA JUGA:Peserta PPPK Kemdikbud 2023 yang Ikut SKTT Tahap 3 dan 4, Ini Link serta Jadwal dan Aturannya
Namun, insiden kasus baru asam urat pada pria dan wanita menjadi lebih sebanding setelah usia 60 tahun atau lebih. Informasi ini dapat membantu pemahaman masyarakat terkait distribusi risiko penyakit asam urat di berbagai kelompok populasi.
2. Asam Urat Hanya Menyerang Orang Obesitas
Secara faktual, semua orang, tanpa memandang ukuran tubuh, dapat mengalami penyakit asam urat. Menurut penelitian yang terpublikasi di The Rheumatologist, individu dengan kelebihan berat badan cenderung memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi, meningkatkan risiko terkena asam urat.
Meskipun demikian, berat badan bukanlah satu-satunya faktor risiko asam urat. Menurut informasi dari Creaky Joints, faktor risiko lain meliputi tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, dan masalah ginjal.
Faktor genetik juga memainkan peran signifikan dalam pengembangan penyakit asam urat, mungkin lebih berpengaruh terhadap risiko seseorang daripada berat badan.